2024 Kuansing Targetkan Stunting di Angka Satu Digit

Berita, Daerah1483 Dilihat

Teluk Kuantan|Kuantanxpress.id – Kabupaten Kuantan Singingi optimis pada tahun 2024 ini, akan terjadi penurunan angka stunting dibandingkan tahun 2023 lalu. Di mana pada tahun 2023 lalu, persentase angka stunting Kuansing masih dua digit atau 11 persen dengan jumlah 22.963.

Pemkab Kuansing di tahun 2024 ini, menargetkan angka balita stunting di Kuansing bisa satu digit, dari 11 persen menjadi minimal 9 persen. Ini sesuai target pencanangan intervensi serentak penurunan angka stunting Provinsi Riau tahun 2024 yang dilakukan PJ Gubernur Riau SF Hariyanto, Kamis (13/6/2024) se Riau.

“Insya Allah dengan program yang disiapkan Pemkab Kuansing, dengan keterlibatan semua stake holder di Kuansing, saya yakin target satu digit atau minimal 9 persen angka stunting bisa dicapai di Kuansing. Dan saya minta semuanya terlibat dan bekerja secara sungguh-sungguh,” jawab Bupati Kuansing Dr H Suhardiman Amby MM didampingi Ketua Tim PKK Kuansing Hj Yulia Herma, Kepala Dinas DP2KBP3A Aswandi SKM, Plt Kadis Kesehatan Dr Trian Zulhadi serta sejumlah pejabat lainnya usai mengikuti zoom pencanangan intervensi serentak penurunan angka stunting Provinsi Riau tahun 2024 yang dilakukan PJ Gubernur Riau SF Hariyanto dan diikuti bupati/walikota se Riau.

Bupati H Suhardiman Amby menjelaskan, Pemkab melalui OPD terkait telah melakukan pendataan. Dari pendataan sasaran penanganan angka stunting 2024, untuk jumlah sasaran balita sebanyak 22.963 orang. Bayi baru lahir 5.877 orang, ibu hamil 6.157 orang, calon pengantin 1.240 orang, jumlah sasaran keluarga yang beresiko stunting sebanyak 13.086 orang.

Pemkab sejauh ini secara kontinyu melakukan penimbangan serentak seluruh sasaran balita dalam upaya pencegahan dan penurunan stunting. Pemberian makanan tambahan (PMT) lokal, penyuluhan dan pemulihan.

Pemberian PMT balita bermasalah gizi bersama Baznas dan Dinas DP2KBP3A. Pendirian rumah layak huni yang dilengkapi dengan fasilitas jamban bersama PUPR dan Perkim. Pelaksanaan KIE kesehatan reproduksi calon pengantin dan bimbingan perkawinan pada calon pengantin bersama Kemenag dan KUA. Inovasi pembuatan bahan pangan bersama Dinas Tanaman Pangan dan perikanan. Memberikan jaminan kesehatan pada seluruh masyarakat dengan program UHC.

“Sekarang kita sudah UHC dan bisa dimanfaatkan seluruh masyarakat Kuansing. Cukup dengan KTP,” ujar Suhardiman.

Output lain yang diharapkan adalah penurunan jumlah kasus gizi buruk dan gizi kurang. Pelayanan balita gizi buruk 100 persen, pelayanan calon pengantin 100 persen, bertambahnya rumah layak huni dan jamban, adanya program jemput antar melahirkan (Jamela) dan Universal Healt Coverage (UHC) terlaksana dengan maksimal

Rumah-rumah layak huni yang nanti di bangun untuk masyarakat miskin, dirancang memiliki lahan yang memadai. Di mana Pemkab akan menyiapkan usaha ekonomi keluarga. Seperti ayam. Petelur, pertanian, maupun usaha perikanan.

“Kami optimis bisa tercapai di 2024. Asalkan semua stake holder yang menjadi tim penanganan stunting di Kuansing saling mendukung dan bergerak bersama,” papar Aswandi.

Selain semua stake holder penanganan angka stunting Kabupaten yang di Ketua Sekretaris Daerah bergerak bersama, Aswandi mengatakan, peran dari pemerintahan desa juga sangat penting. Apalagi dalam alokasi dana desa, ada alokasi anggaran 20 persen untuk penanganan angka stunting, gizi buruh bayi dan balita. “Ini juga akan terus kami himbau dan sosialisasikan. Kami juga akan memaksimalkan bapak asuh stunting yang sudah ada. Yang jelas, kita akan bekerja secara maksimal menurunkan angka stunting di Kuansing di 2024 ini, ” papar Aswandi.

Rilis