Wakil Bupati Inhil Apresiasi Swadaya Warga Kateman: Ini Bukti Rakyat Tak Menunggu Janji

Blog74 Dilihat

Kuantanxpress .id-KATEMAN – INHIL – Ketika jalan rusak tak kunjung disentuh pemerintah, masyarakat Kelurahan Tagaraja, Kecamatan Kateman, Kabupaten Indragiri Hilir memilih turun tangan. Dengan semangat gotong royong, warga memperbaiki sejumlah ruas jalan secara swadaya, tanpa bergantung pada program pemerintah.

Jalan-jalan yang telah diperbaiki sepanjang lebih dari 4 kilometer, meliputi Jl. Jend. Sudirman, Jl. Hasanuddin, Jl. Abdul Manaf, Jl. Imam Subuh, Jl. Pendidikan, hingga terakhir pada Sabtu, 5 April 2025, Jl. Kapten Muchtar. Dana dan tenaga dikumpulkan dari masyarakat, dengan bantuan donatur lokal yang peduli terhadap kondisi infrastruktur daerah.

Menanggapi aksi ini, Wakil Bupati Indragiri Hilir, Hj. Yuliantini, S.Sos., M.Si., menyampaikan apresiasi melalui pesan WhatsApp kepada awak media pada Minggu sore, 6 April 2025.

“Pembangunan semestinya menjadi tanggung jawab pemerintah, sebab pada dasarnya pemerintah adalah pelayan rakyat. Namun, wilayah kita sangat luas dan APBD terbatas, sehingga tak semua bisa ditangani sekaligus,” ujar Yuliantini.

Ia menilai langkah swadaya masyarakat ini sebagai bentuk kepedulian yang patut diapresiasi tinggi.

“Saya menyampaikan rasa hormat dan terima kasih yang mendalam kepada masyarakat Kecamatan Kateman, khususnya warga di Jalan Kapten Muchtar. Ini bentuk nyata masyarakat yang sudah sampai pada titik jenuh karena harapan mereka terhadap pembangunan belum terpenuhi,” sambungnya.

Menurut Yuliantini, semangat gotong royong yang ditunjukkan warga harus menjadi inspirasi bagi semua pihak, termasuk pemerintah daerah.

“Ini bukan hanya soal memperbaiki jalan, ini soal keberanian masyarakat mengambil tanggung jawab bersama demi kenyamanan dan keselamatan,” tambahnya.

Yang menarik, rencana gotong royong berikutnya sudah disusun. Warga akan kembali bergotong royong memperbaiki Jalan Kelabang Sakti, Parit 8, sepanjang kurang lebih 400 meter, dengan dana swadaya dan dukungan para donatur. Aksi ini menunjukkan bahwa partisipasi masyarakat tetap menyala, bahkan saat perhatian pemerintah belum maksimal.

Di tengah keterbatasan, masyarakat membuktikan: ketika harapan tak kunjung tiba, aksi nyata bisa jadi solusi. Langkah ini adalah cermin bahwa kekuatan rakyat ada pada kebersamaan.(***)