
Padang Panjang (Sumbar), Kuantan Xpress – Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Padang Panjang bekerja sama dengan Yayasan Karunia Insani Cabang Sumatera Barat menggelar kegiatan WHO-Assist bagi 192 warga binaan di Aula Rutan Padang Panjang, Jumat (08/08). Kegiatan ini merupakan bagian dari dukungan terhadap program Rehabilitasi Pemasyarakatan Tahun 2025.
WHO-Assist dilakukan untuk mendeteksi potensi ketergantungan dan mengetahui riwayat penggunaan zat adiktif yang pernah dialami warga binaan. Saat ini, Rutan Padang Panjang dihuni oleh 192 warga binaan, terdiri dari 84 orang kasus penyalahgunaan narkotika dan 108 orang kasus pidana umum lainnya.
Kepala Rutan Padang Panjang, Torkis Freddy Siregar, menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan komitmen nyata Rutan dalam menjalankan fungsi pemasyarakatan secara menyeluruh. “Kami tidak hanya menahan, tetapi juga membina dan melakukan rehabilitasi warga binaan. Melalui program ini, kami pastikan mereka mendapat perlakuan dan intervensi yang tepat agar kelak saat kembali ke masyarakat, mereka bisa pulih dan produktif,” ujar Torkis.
Hasil assessment WHO-Assist akan menjadi dasar pemetaan program rehabilitasi lanjutan, baik medis maupun sosial. Rutan Padang Panjang terus bersinergi dengan tenaga medis dan instansi terkait untuk melaksanakan pembinaan yang komprehensif.
Program rehabilitasi sosial bagi warga binaan ini akan berlangsung selama lima bulan ke depan, dipandu oleh tenaga konselor dari Yayasan Karunia Insani dan didukung tenaga medis Rutan Padang Panjang.
Kepala Subseksi Pelayanan Rutan, Aldo Ramadhan Prasetyana Putra, S.Tr.Pas, yang bertanggung jawab atas program rehabilitasi ini mengatakan, “Target kami pada 2025 adalah terlaksananya rehabilitasi sosial untuk 250 warga binaan. Rehabilitasi akan dilakukan secara bertahap dalam program 15 dan 30 hari secara bergantian, sehingga setiap warga binaan dapat menikmati fasilitas rehabilitasi dari konselor.”
Kegiatan ini diharapkan menjadi langkah awal dalam menciptakan lingkungan pemasyarakatan yang sehat, bebas dari penyalahgunaan narkoba, dan menghasilkan warga binaan yang siap menjalani kehidupan baru dengan lebih baik.
(Charles Nasution)