PANYALAIAN, Tanah Datar (Sumbar) | KuantanXpress.id – Perguruan Islam Daarul Muwahhidiin (PIDM) yang beralamat di Jalan Raya Bukittinggi – Padang Panjang KM 4, Jorong Koto Tuo, Nagari Panyalaian, Kecamatan X Koto, Kabupaten Tanah Datar, mengundang Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Padang Panjang, untuk memberikan materi pelatihan dan simulasi kesiapsiagaan dan penyelamatan bencana untuk para santri yang diselenggarakan di komplek pesantren tersebut, Sabtu 14/09/2024.
Kegiatan pelatihan dan simulasi tersebut, diikuti dengan antusias oleh ratusan Santri PIDM tingkat MTs dan MA, dan dihadiri para Guru PIDM, Pembina Asrama Putra dan Putri, Musrif dan Musrifah PIDM.
H. Jelita Donal, Lc., selaku pimpinan PIDM, melalui Sekretaris umum PIDM, Doni Mus’ab, S.Pd., menyampaikan ucapan terima kasih kepada BPBD Kesbangpol Kota Padang Panjang, yang telah berkenan datang dan memberikan materi pelatihan dan simulasi kesiapsiagaan dan penyelamatan bencana kepada para santri PIDM.
Kepada media ini, Doni Mus’ab mengatakan, kegiatan pelatihan dan simulasi ini dilakukan untuk memberikan pelajaran dan arahan kepada para santri, sebagai bekal pengetahuan terkait bagaimana reaksi dan respon dalam menghadapi apabila bencana alam datang.
“Pesantren Daarul Muwahhidiin ini, posisi nya tidak jauh dari Gunung Api Marapi dan Gunung Singgalang. Jadi, sangat penting memberikan pelajaran kepada para santri terkait kesiapsiagaan dan penanggulangan bencana. Dalam hal ini, kami mengundang BPBD Kesbangpol Kota Padang Panjang untuk memberikan materi pelatihan dan simulasi tersebut, pelajaran yang diberikan ini sangat bermanfaat, khususnya untuk para santri”, ujar Doni Mus’ab.
Sementara itu, Subeki, S.E., selaku Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kesbangpol Kota Padang Panjang, usai memimpin kegiatan pelatihan, kepada media ini mengatakan, materi yang diberikan kepada Santri Daarul Muwahhidiin adalah bagaimana cara melakukan penyelamatan. “Yang pertama diberikan adalah materi penyelamatan mandiri terkait erupsi Gunung Api Marapi, kemudian materi terkait mitigasi gempa bumi”, ujarnya.
“Kepada santri, disampaikan bagaimana pada saat sebelum, sedang, dan sesudah terjadi bencana, apa-apa saja yang perlu dilakukan”, jelasnya.
Kepada pihak Pesantren Daarul Muwahhidiin, Subeki, memberikan saran, agar membuat jalur evakuasi sekaligus titik kumpul di komplek pesantren ini. Dan di dalam asrama, agar selalu memperhatikan keamanan santri. “Contohnya seperti tata letak lemari, disarankan agar posisi lemari diikat atau dipaku ke dinding. Jadi, jika saat gempa bumi terjadi, lemari tersebut tidak jatuh, sehingga tidak menghambat santri menuju jalur evakuasi dan titik kumpul”, terangnya.
“Tadi, kami sebanyak enam orang personil, juga memberikan simulasi teknik angkat sederhana dan simulasi bagaimana berlindung di bawah meja saat gempa bumi terjadi”, tutup Subeki.
Dengan sukses dan lancarnya kegiatan pelatihan tersebut, PIDM yang diwakili Ustadz Kasmon, Lc., memberikan Piagam Penghargaan kepada BPBD Kesbangpol yang diterima langsung oleh Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kesbangpol Kota Padang Panjang.
(Charles Nasution)