Kuantanxpress.id-INDRAGIRI HILIR – “Hampir 70 persen masyarakat Inhil menggantungkan hidupnya di kebun kelapa. Jadi, jika harga perkelapaan bagus tentu ekonomi masyarakat juga akan membaik,”.
Itu ungkapan selalu disampaikan HM Wardan, saat masih menjabat sebagai Bupati Indragiri Hilir, setiap ekspose di hadapan tamu dan berbicara masalah perkelapanan ini.
Berbagai upaya telah banyak dilakukan Orang Nomor Satu di Kabupaten Inhil saat ini, yaini dengan melakukan langkah dan terobosan agar kebun-kebun kelapa bisa diperbaiki dan terus berproduksi dengan baik.
“Sampai dengan saat ini berbagai upaya terus kami lakukan,seperti perbaikan tanggul, normalisasi saluran, penyediaan ekskavator untuk kelurahan dan desa, penyediaan bibit kelapa, penstabilan harga, melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang produksi turunan kelapa dan upaya-upaya lainnya” ungkap Wardan, saat itu.
Terobosan lain juga dilakukan Wardan dengan menerbitkan Peraturan Bupati Nomor 34 Tahun 2015 tentang Percepatan Pelaksanaan Sistem Resi Gudang dan Peraturan Daerah Indragiri Hilir Nomor 4 Tahun 2018 Tentang Pelaksanaan Sistem Resi Gudang.
“Tujuan dari sistem ini supaya petani bias memiliki kemampuan daya tawar yang tinggi saat menjual produksi kelapanya kepada pembeli yang akhirnya dapat menguntungkan petani itu sendiri” ujar Bupati dua periode ini.
Tidak cukup sampai disitu, komitmen Wardan dalam menciptakan petani kelapa yang sejahtera ia lakukan dengan didirikannya Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang bergerak pada bidang kelapa dengan nama PT Kelapa Indragiri Hilir Gemilang (KIG).
“Kehadiran PT KIG yang bertugas untuk membantu pemerintah daerah dalam menjaga kestabilan nilai jual kelapa maupun produksi kelapa yang dihasilkan oleh masyarakat. Dengan kehadiran PT KIG ini, Insya Allah dapat mengembangkan produk-produk kelapa dan turunannya, terutama yang saat ini difokuskan PT KIG yaitu pembinaan dan kolaborasi dengan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)” ungkap Wardan.
Upaya-upaya yang dilakukan Bupati Inhil HM Wardan ini tak lain dan tak bukan adalah untuk kesejahteraan masyarakat Indragiri Hilir, terutama petani kelapa. Mengingat Wardan juga terlahir dari seorang anak petani kelapa. Sehingga tak heran, kesejahteraan petani kelapa menjadi salah satu prioritas utama pada kepemimpinannya sebagai Bupati.
Demikian juga dengan pengenalan Indragiri Hilir ke mata dunia sebagai Negeri Hamparan Kelapa Dunia terus dilakukan Bupati Inhil HM Wardan. Sempat menjadi tuan rumah perhelatan akbar bertaraf internasional, Festival Kelapa Dunia pada tahun 2017 menjadi gerbang pembuka bagi orang-orang untuk melihat bahwa Indragiri Hilir memiliki potensi begitu luar biasa dalam bidang perkelapaan.
Tak sampai disitu saja, HM Wardan aktif menjadi pembicara dalam setiap seminar perkelapaan baik itu kelas Kabupaten, Provinsi, Nasional hingga Internasional. Mengawali tahun 2023 ini HM Wardan pun terpilih sebagai 10 besar terbaik dan meraih peringkat 3 terbaik dalam Anugerah Kebudayaan PWI 2023 dengan kembali memperkenalkan kelapa dalam persentasenya berjudul “Kelapa Yang Membudaya”.
Pengenalan ini pun dilakukan Wardan selain untuk mengenalkan Inhil, namun untuk menarik minat para investor agar dapat berinvestasi di Inhil. Hal ini guna membuat setiap produk kelapa yang dihasilkan dan diolah oleh petani-petani kelapa yang ada di Inhil dapat bernilai tinggi dan tepat guna. Untuk kesejahteraan petani kelapa, untuk kesejahteraan rakyat Indragiri Hilir.
Pemanfaatan kelapa tepat guna yang sudah dilakukan dan diterapkan turun temurun dan secara inovatif oleh masyarakat dan pemerintah daerah ini, secara meluas menyebar ke segala aspek, baik itu ekonomi, budaya dan kesehatan. Mulai dari golongan masyarakat kecil sampai ke tingkat pengusaha dapat merasakan pemanfaatan dari pohon kelapa.(***)