Lampung Selatan | KX – Pemerintah Desa (Pemdes) Pulau Tengah bersama Muspika Kecamatan Palas dan kader kesehatan desa serta KPM menggelar kegiatan rembug stunting tahun 2025 dalam upaya pencegahan stunting secara bersama-sama dan terintegrasi untuk mencapai hasil yang optimal bagi kesejahteraan masyarakat Desa Pulau Tengah.
Kegiatan digelar di Aula Kantor Desa Pulau Tengah, Kecamatan Palas, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung pada Senin (11/08/2025) yang dihadiri oleh berbagai stakeholder terkait, diantaranya Muspika kecamatan Palas yang diwakili Sekretaris Kecamatan, Suyadi, S.E, Kepala Desa Pulau Tengah Nuryanto, staf desa.
Juga hadir dari Ketua BPD Desa Pulau Tengah Muhammad Tamrin, Bhabinkamtibmas, Korluh KB, Kepala KUA Kecamatan Palas, Ketua TP-PKK Desa Pulau Tengah serta pengurus, Bidan Desa, para kader, serta undangan terkait lainnya.
Dalam hal ini, Kepala Desa Pulau Tengah Nuryanto mengatakan tujuan dari kegiatan ini merupakan upaya pemerintah desa dalam menekan angka stunting terutama di Desa Pulau Tengah.
“Rembuk Stunting kali ini dirancang sebagai wadah untuk mendengarkan langsung gambaran serta hambatan yang dihadapi oleh para kader kesehatan dan Kader Pembangunan Manusia (KPM) lapangan serta usulan untuk tahun anggaran 2026,” Jelas Kades Nuryanto.
Menurutnya kegiatan ini bertujuan untuk mencari solusi tindakan yang tepat guna mencegah atau menekan angka stunting di Desa Pulau Tengah, Kecamatan Palas.
“harapannya, upaya pencegahan stunting ini dapat memberikan dampak signifikan dalam meminimalisir kesehatan, maupun gizi anak yang kurang sehingga masyarakat lebih sehat baik jasmani dan rohaninya,” ucapnya.
Sambung, kata Kades Nuryanto melaporkan bahwa di wilayahnya sampai saat ini belum ada yang di vonis stunting oleh kader kesehatan maupun kader KPM. Ia pun menyoroti program Dalduk KB yang dinilai bertentangan dengan lembaga pendidikan mulai dari tingkat PAUD hingga SD yang kekurangan siswa.
“Mohon izin Pak Suko (Korluh KB)’ program KB-nya di Desa Pulau Tengah ini berhasil. Jadi kami selaku pamong desa sering dimarahi Pak Suko’ PAUD sedikit muridnya. Begitu juga di tingkat SD bahkan Madrasah ibtidaiyah nya belum berjalan lagi, dampak dari warga masyarakat mengikuti Program Keluarga Berencana (KB) “Dua Anak Cukup” ungkapnya.
Hal tersebut, menjadi beban pemerintahan desa ‘ sukses KB nya, untuk generasi penerus di wilayah Desa Pulau Tengah sangat sedikit. Untuk itu, Kades Nuryanto memberikan motivasi kepada warganya untuk tidak tidak terlalu khawatir terkait stunting karena banyak anak. Sebab wilayah Desa Pulau Tengah untuk ketahanan pangan sangat cukup.
Wilayah Desa Pulau Tengah yang dikelilingi oleh hamparan persawahan dan aliran sungai besar. ” Bukan kita sombong, khusus untuk Desa Pulau Tengah ini stok pangan masih ada di rumah. Ikan tinggal ngambil, ayam tinggal motong, telur tinggal ngambil di kandang. Apalagi yang kurang, ” bebernya.
Diakhir penyampaiannya, Kades Nuryanto mengharapkan kerja keras para kader kesehatan dan Kader Pembangunan Manusia (KPM) untuk bersama-sama mencegah stunting dengan cara sosialisasi dimulai dari remaja putri, ibu hamil dan ibu yang memiliki balita.
“Pada momen ini, saya mengharapkan upaya dari seluruh kader untuk mencegah stunting di Desa Pulau Tengah. Karena kalau masyarakat ada kekurangan gizi, pemerintah desa yang malu ” tegasnya. Sebab Desa Pulau Tengah dari awal desa yang mewah dikelilingi sawah beserta kalinya yang penuh ikan. Tinggal bapak-bapak nya mau atau tidak ” tutupnya.
Rembug Stunting ini juga menjadi forum aspirasi dan diskusi, guna menyusun rencana kerja yang lebih efektif dalam menurunkan angka stunting di Desa Pulau Tengah. Adapun usulan kegiatan dari Kader Pembangunan Manusia (KPM) yakni, penambahan PMT lansia, ibu hamil, remaja dan balita. Kemudian konseling kesehatan, edukasi kesehatan dari tenaga kesehatan dan pengadaan bedah rumah.
Laporan : Alfiansyah Muslim.