PADANG PANJANG (Sumbar) | Kuantan Xpress.id – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Indonesia mengalami deflasi sebesar -0,76% pada Januari 2025 dibandingkan dengan Desember 2024. Data tersebut dirilis BPS pada 3 Februari 2025 dan disampaikan oleh Plt. Kepala BPS RI, Amalia Adininggar Widyasanti, dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi yang dipimpin Wakil Menteri Dalam Negeri, Bima Arya, secara virtual pada Selasa (04/02/2025)
Menurut Amalia, deflasi ini berbeda dengan bulan sebelumnya serta periode yang sama pada 2024 yang mengalami inflasi. Ia menjelaskan bahwa salah satu faktor utama yang menyebabkan deflasi adalah penurunan inflasi dalam kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga.
“Ini disebabkan adanya diskon listrik sebesar 50% bagi pelanggan dengan daya di bawah 2.200 VA, yang jumlahnya mencapai hampir 90 juta pengguna. Hal ini memberikan kontribusi terhadap inflasi,” ujarnya.
Harga Cabai Merah Naik Drastis, Inflasi di Padang Panjang Capai 0,18%
Meskipun secara nasional mengalami deflasi, Kota Padang Panjang justru mencatat inflasi sebesar 0,18% pada Januari 2025. Indeks Perkembangan Harga (IPH) di kota tersebut mencapai 6,38, menunjukkan fluktuasi harga yang cukup tinggi.
Komoditas utama yang menyebabkan inflasi di Padang Panjang adalah cabai merah, daging ayam ras, dan bawang merah. Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Kota, Dr. Winarno, M.E., mengungkapkan bahwa kenaikan harga cabai merah disebabkan oleh menurunnya pasokan dari daerah sentra luar Sumatera Barat.
“Curah hujan yang tinggi juga berdampak pada hasil produksi petani lokal, sehingga stok cabai merah berkurang dan menyebabkan harga melonjak,” ujar Winarno saat mengikuti rakor di Balai Kota.
Kenaikan dan Penurunan Harga Komoditas di Padang Panjang
Berdasarkan data BPS, fluktuasi harga terjadi pada delapan komoditas utama. Empat komoditas mengalami kenaikan harga, sementara empat lainnya mengalami penurunan.
Komoditas yang mengalami kenaikan harga:
Cabai rawit naik Rp6.333 menjadi Rp68.000/kg
Cabai merah naik Rp3.833 menjadi Rp76.650/kg
Terong naik Rp5.000 menjadi Rp15.000/kg
Seledri naik Rp2.000 menjadi Rp20.000/kg
Komoditas yang mengalami penurunan harga:
Daging ayam broiler turun Rp4.350 menjadi Rp30.500/kg (-12,48%)
Cabai hijau turun Rp1.666 menjadi Rp47.667/kg
Bawang merah turun Rp2.816 menjadi Rp38.984/kg
Bawang putih turun Rp984 menjadi Rp41.000/kg
Penurunan harga daging ayam broiler menjadi yang paling signifikan dengan persentase -12,48%. Menurut Winarno, stabilitas pasokan dari daerah penghasil, khususnya Kabupaten Limapuluh Kota, menjadi faktor utama turunnya harga ayam.
Dengan kondisi ini, pemerintah daerah terus memantau harga komoditas dan berupaya menjaga stabilitas pasokan, terutama pada bahan pangan yang berkontribusi besar terhadap inflasi di Padang Panjang. (CN)