Dari Grup WhatsApp ke Panggung Pembangunan: Kiprah Alumni FH Unsyiah 2001 yang Tetap Solid dan Berdampak

Berita, Daerah66 Dilihat

Banda Aceh 05062025 – Dalam dunia yang terus berubah, menjaga kekompakan dan kontribusi aktif terhadap daerah asal merupakan tantangan tersendiri. Namun, Alumni Fakultas Hukum Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) angkatan 2001 berhasil membuktikan bahwa jarak geografis bukanlah penghalang untuk tetap bersinergi dan memberi dampak nyata bagi Aceh.

Berawal dari sebuah grup WhatsApp yang awalnya hanya menjadi wadah silaturahmi dan berbagi kabar, para alumni ini menjelma menjadi komunitas intelektual yang aktif menyumbangkan pemikiran strategis untuk pembangunan Aceh. Diskusi-diskusi ringan berkembang menjadi forum berbagi ide dan gagasan hukum, kebijakan publik, hingga isu-isu sosial yang relevan dengan dinamika Aceh hari ini.

Meski saat ini tersebar di berbagai wilayah Indonesia bahkan mancanegara—dari instansi pemerintahan, dunia akademik, lembaga swasta hingga organisasi internasional—semangat untuk berkontribusi bagi tanah kelahiran tetap menjadi benang merah yang mengikat. Berbekal ilmu yang diperoleh dari bangku kuliah Fakultas Hukum Unsyiah, para alumni tetap menjaga integritas keilmuan dalam setiap kontribusi yang diberikan, baik secara formal dalam bentuk kajian maupun melalui aksi nyata di lapangan.

Salah satu inisiatif yang menonjol adalah keterlibatan beberapa alumni dalam penyusunan rekomendasi kebijakan publik berbasis hukum untuk pemerintah daerah, serta pendampingan hukum gratis kepada masyarakat kurang mampu. Ada pula yang aktif mendorong literasi hukum melalui seminar, workshop, hingga pengembangan platform digital untuk edukasi publik.

“Kami mungkin berjauhan secara fisik, tapi semangat untuk membangun Aceh membuat kami tetap solid. Grup ini menjadi ruang kolaborasi yang sehat, bukan hanya untuk nostalgia, tapi juga untuk saling menguatkan dan memberi manfaat,” ujar salah satu alumni yang kini bertugas di lembaga negara.

Kiprah Alumni FH Unsyiah 2001 ini menjadi contoh nyata bahwa jaringan alumni bukan sekadar simbol kebersamaan masa lalu, tetapi juga kekuatan strategis untuk masa depan daerah. Dengan kekompakan yang terjaga dan komitmen terhadap ilmu hukum yang kuat, mereka menjadi bagian dari solusi, bukan hanya penonton dari dinamika Aceh.