Kuantanxpress id, Sulsel, Maros, 20 Juni 2025 – Kepala Desa Majannang, Junaedi, akhirnya angkat bicara menanggapi aksi protes sejumlah warga Dusun Taipa terkait pemecatan Kepala Dusun mereka. Dalam keterangannya kepada awak media, Jumat (20/6/2025), Junaedi menegaskan bahwa keputusan tersebut bukan tindakan sepihak, melainkan hasil dari evaluasi menyeluruh atas kinerja perangkat dusun yang bersangkutan.
“Keputusan ini kami ambil dengan penuh pertimbangan. Salah satu alasan utama adalah rendahnya kehadiran yang bersangkutan dalam rapat-rapat desa, yang berdampak pada buruknya koordinasi dan macetnya sejumlah program,” jelas Junaedi.
Menurutnya, beberapa inisiatif pembangunan tidak berjalan sebagaimana mestinya karena kurangnya keterlibatan aktif Kepala Dusun dalam merancang dan mengawal program desa.
Salah seorang warga, berinisial MD, bahkan menyebut bahwa Kepala Dusun sering memicu ketegangan di masyarakat. Ia dinilai tidak menjalankan fungsi pengawasan proyek infrastruktur dan enggan turun langsung membantu proses pembangunan, meski tetap menuntut honor bulanan.
“Dana desa harus dipertanggungjawabkan dan diberikan kepada yang betul-betul bekerja untuk rakyat,” ujar MD menambahkan.
Menanggapi aksi protes yang berlangsung tanpa kehadirannya, Kepala Desa Junaedi mengungkap bahwa ia sengaja tidak datang demi menjaga suasana tetap kondusif, mengingat adanya dua kubu warga—satu mendukung mantan kepala dusun dan lainnya mendukung kebijakan pemerintah desa.
“Saya tidak ingin kehadiran saya justru memperkeruh suasana. Kami berharap dengan keputusan ini, Dusun Taipa bisa lebih baik dalam pelayanan dan pembangunan,” tutupnya.
Diketahui, pemecatan Kepala Dusun Taipa telah melalui mekanisme resmi dengan rekomendasi dari pihak Kecamatan dan persetujuan dari Bupati Maros tertanggal 15 Januari 2025. Surat pemecatan diterbitkan pada 3 Februari 2025, dan honor terakhir yang diterima adalah untuk bulan Januari sesuai masa berlaku SK.(*) team
