KUANSING|KX – Kepala desa Pulau Binjai Kecamatan Kuantan Mudik Kabupaten Kuantan Singingi Romi Erdius diduga melakukan penyelewengan dalam anggaran kegiatan pembangunan desa.Salah satu kegiatan yang di curigai warga itu adalah pembuatan kandang jalur yang memakan anggaran sebesar Rp.100 juta
Hal ini di ungkapkan oleh sebagian warga desa Pulau Binjai kepada Kuantan Xpress pada Selasa,(10/12/2024)
“Selama kepemimpinan kades ini banyak kegiatan-kegiatan desa yang kami taksir tidak sesuai dengan dana yang di anggarkan.banyak kegiatan pembangunan desa yang di mark up kepala desa.Contohnya saja kegiatan yang terbaru di desa ini,pembuatan kandang jalur yang tidak berdinding itu saja memakan biaya hingga ratusan juta”, Kata Warga
Tak hanya itu,selain pembuatan kandang jalur ada lagi pembangunan drainase yang belum selesai akan tetapi sudah di serah terima dengan dinas terkait.dana yang bersumber dari APBN dengan nilai 195 juta itu setelah di serah terima baru disiapkan,itupun setelah anggaran dana desa keluar.
“Ada juga pembangunan drainase yang belum siap tetapi sudah serah terima dengan dinas terkait.dan saat ini setelah dana desa keluar baru di siapkan”,Ungkap warga
Selain itu,warga desa Pulai Binjai berharap agar Aparat Penegak Hukum (APH) melakukan audit semua kegiatan selama kades Romi Erdius menjabat.
“Kita berharap APH baik dari Kajari Kuansing maupun Tipidkor Polres Kuansing melakukan pemeriksaan semua kegiatan selama kades ini menjabat,karena ini sangat merugikan kita sebagai masyarakat”, Harap Warga
Sementara itu saat di konfirmasi kepala desa Pulau Binjai Romi Erdius membantah apa yang ditudingkan warganya itu.ia mengaku bahwa kegiatan pembuatan kandang jalur itu sudah sesuai dengan RAB dan sudah di musyawarahkan.
“Dana 100 juta untuk pembuatan kandang jalur itu sudah sesuai dengan anggaran yang dibuat orang teknik.tentu saya sebagai kepala desa membangun sesuai apa yang telah dibuat orang teknik baik gambarnya maupun anggarannya.dan terkait masalah drainase sampai saat ini belum ada serah terima,warga yang melaporkan ke media itu hanya segelintir kecil karena ketidaksenangannya masala pilkada kemaren”, Kata Romi Erdius saat di konfirmasi melalui telepon WhatsApp pribadinya, Selasa (10/12/2024)