Diskusi Digitalisasi HMI Badko Riau-Kepri: Mendorong Transformasi Organisasi Pemuda di Era Teknologi

Berita83 Dilihat

Pekanbaru, 28 Mei 2025 – Dalam menghadapi tantangan era digital, Badan Koordinasi Himpunan Mahasiswa Islam (Badko HMI) Riau-Kepulauan Riau menginisiasi forum diskusi bertajuk “Diskusi Digitalisasi: Organisasi Pemuda Bersama”, yang berlangsung pada Rabu malam di Dekongko Cafe, Pekanbaru. Kegiatan ini menjadi ruang penting untuk membedah bagaimana organisasi pemuda dapat menyesuaikan diri dan berkembang melalui pendekatan teknologi digital.

Acara ini menghadirkan narasumber utama Dr. Ir. Izhari Mawardi B.Eng., S.A.P., M.PP., IPU., ASEAN.Eng., seorang akademisi sekaligus Wakil Bendahara Umum Persatuan Insinyur Indonesia. Dalam paparannya, Dr. Izhari menegaskan bahwa organisasi kepemudaan harus memahami digitalisasi bukan sekadar sebagai alat bantu, tetapi sebagai kerangka kerja baru dalam membangun sistem yang efisien, akuntabel, dan responsif.

“Digitalisasi bukan hanya soal teknologi. Ini soal mindset baru. Organisasi yang ingin bertahan dan berkembang harus mampu mengintegrasikan teknologi ke dalam seluruh aktivitasnya dari komunikasi internal, pengelolaan program kerja, hingga sistem kaderisasi,” ujar Dr. Izhari.

Ia juga menekankan pentingnya data driven decision making, yakni membuat kebijakan organisasi berbasis data, serta mendorong transparansi dan efisiensi melalui penggunaan platform digital seperti manajemen dokumen online, cloud storage, sistem keanggotaan terintegrasi, dan pemanfaatan AI/automasi sederhana untuk tugas-tugas administratif.

Zulfajri Ketua Bidang Riset dan Pengembangan Badko HMI Riau-Kepri, memaparkan bahwa penguatan riset menjadi fondasi utama sebelum menerapkan digitalisasi dalam organisasi. Ia mengungkap pentingnya melakukan pemetaan kebutuhan internal organisasi terlebih dahulu sebelum memilih platform digital yang tepat.

“Kita tidak bisa serta-merta mengadopsi teknologi tanpa peta jalan yang jelas. Maka riset menjadi langkah awal untuk mengetahui kebutuhan nyata kader dan sistem organisasi,” jelas Zulfajri.

Ia juga menyebut bahwa Badko HMI Riau-Kepri akan segera meluncurkan pilot project sistem informasi internal organisasi berbasis web yang memuat arsip kegiatan, progres program kerja, dan basis data keanggotaan secara terstruktur.

Ketua Umum Badko HMI Riau-Kepri, Wirianto Aswir, dalam sambutannya menegaskan bahwa transformasi digital dalam tubuh organisasi pemuda harus tetap berakar pada nilai dan prinsip dasar organisasi.

“Digitalisasi harus memperkuat nilai, bukan menghapusnya. Identitas organisasi, kultur kaderisasi, serta nilai keislaman dan keindonesiaan yang menjadi jiwa HMI tetap harus menjadi rujukan utama dalam setiap bentuk adaptasi teknologi,” ujar Wirianto.

Ia mengajak kader HMI dan organisasi pemuda lainnya untuk membangun mentalitas digital yang tangguh: terbuka terhadap perubahan, melek data, dan kreatif dalam menyikapi peluang baru.

Diskusi ini mendapat antusiasme tinggi dari peserta yang hadir. Berbagai pertanyaan mencuat, mulai dari bagaimana membangun branding organisasi di media sosial secara efektif, cara mengelola keamanan data internal organisasi, hingga strategi kolaborasi digital lintas organisasi.

Ketua Pelaksana, Hatta Bani Zuhri, menegaskan bahwa kegiatan ini adalah bagian dari langkah strategis HMI Badko Riau-Kepri untuk memodernisasi sistem organisasi pemuda tanpa kehilangan arah perjuangan.

“Kami ingin organisasi tidak hanya aktif secara fisik, tapi juga cakap secara digital. Ini penting agar organisasi bisa menjangkau lebih banyak kader, memperkuat struktur, dan menjawab tantangan zaman dengan sigap,” ucap Hatta