Tebo (Jambi), Kuantan Xpress — Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tebo melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke lokasi Hak Guna Usaha (HGU) PT Tebo Indah pada Selasa 30/9/2025. Dalam sidak tersebut, ditemukan ratusan hektare lahan terlantar dan rusak akibat aktivitas pertambangan emas tanpa izin (PETI).
Sidak ini dipimpin langsung oleh Ketua DPRD Tebo, Kalis Mustiko, SH, didampingi Ketua I Iksanudin, SP, Wakil Ketua Komisi II Sahendra, serta sejumlah anggota Komisi II DPRD Tebo. Agenda ini digelar untuk menindaklanjuti berbagai keluhan masyarakat terkait keberadaan PT Tebo Indah.
Husin, warga Dusun Penampuyan, Desa Magunjayo, Kecamatan Tebo Tengah, menyampaikan bahwa keberadaan PT Tebo Indah justru mengganggu akses masyarakat. “Kami merasa PT Tebo Indah tidak ada manfaatnya bagi warga. Bahkan, ratusan hektare HGU rusak dan terbengkalai akibat tambang emas ilegal,” ungkapnya.
Husin juga menyoroti praktik kemitraan antara PT Tebo Indah dengan 10 desa sekitar. Menurutnya, hasil yang diterima warga sangat kecil, hanya sekitar Rp200 ribu per hektare setiap bulan. “Banyak lahan yang dimitrakan ternyata tidak dikelola oleh perusahaan,” tambahnya.
Keluhan serupa disampaikan Ustaz Azis yang menyoroti dampak kerusakan lahan terhadap fasilitas umum. Ia menyebut sebagian area masjid dan pesantren ikut terdampak HGU PT Tebo Indah.
Menanggapi temuan di lapangan, Ketua DPRD Tebo, Kalis Mustiko, menegaskan bahwa sidak ini merupakan bentuk tanggung jawab wakil rakyat dalam menyalurkan aspirasi masyarakat.
“Setelah sidak ini, kami akan memanggil pihak-pihak terkait untuk klarifikasi dan menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP). Aspirasi masyarakat tidak boleh diabaikan, apalagi menyangkut hajat hidup banyak orang,” tegasnya.
Keluhan petani dan masyarakat inilah yang akhirnya mendorong DPRD Tebo turun langsung ke lapangan, sebagaimana hasil kesepakatan RDP Komisi II DPRD Tebo beberapa waktu lalu. (Salbani)
