Festival Beautiful Malino 2025 Resmi Dibuka, 20 Ribu Pengunjung Padati Hutan Pinus

Blog644 Dilihat

KUANTANXPRESS.ID, Sul-sel,Gowa, 10 Juli 2025,Di tengah sejuknya kabut pegunungan dan rindangnya hutan pinus Malino, ribuan langkah menyatu dalam semangat budaya dan cinta tanah air. Festival Beautiful Malino 2025 resmi dibuka dengan gegap gempita, menyedot perhatian lebih dari 20 ribu pengunjung pada malam pertama. Gelaran ini bukan sekadar festival—ia adalah perayaan jiwa, warna-warni budaya, dan pesona alam yang tak lekang oleh waktu.

Bupati Gowa, Hj. Sitti Husniah Talenrang, dalam sambutannya menyampaikan optimisme bahwa festival ini akan terus menjadi magnet bagi wisatawan lokal maupun luar daerah.

“Setiap hari kami sajikan hal yang berbeda. Ini bukan hanya hiburan, tapi ruang mengenal kearifan lokal Gowa yang kaya akan nilai,” ungkap Bupati, perempuan yang sebelumnya menjabat sebagai anggota DPRD Gowa periode 2019–2024.

Mengusung tema “Colors of Culture”, festival tahun ini menghadirkan suasana yang lebih dalam: dari pesona seni dan tradisi lokal, hingga pengalaman menyentuh batin di dataran tinggi Malino. Budaya tidak sekadar ditampilkan, tapi dihidupkan—di setiap panggung, di setiap gerak tari, dan dalam tiap sudut tempat di mana pengunjung berdiri.

Tak hanya dari Sulsel, para penikmat budaya dan alam datang dari berbagai penjuru tanah air, termasuk Jawa dan Kalimantan. Mereka berkumpul di kaki gunung, merasakan sejuknya udara, hangatnya keramahan, dan kekayaan sejarah yang dirangkai dalam harmoni.

“Kami ingin masyarakat tahu, keindahan tak hanya di Jawa. Di Sulawesi Selatan, ada surga bernama Malino,” tambah Bupati Husniah.

Perwakilan dari Kementerian Pariwisata RI, Herry Rachmat Widjaja, menegaskan bahwa Festival Beautiful Malino adalah bukti nyata bahwa pariwisata berbasis budaya memiliki daya dorong kuat terhadap pertumbuhan ekonomi dan jati diri bangsa.

 “Event ini adalah wajah Sulsel: ramah, berbudaya, dan penuh pesona. Semoga ke depan, lebih banyak event daerah yang lahir dari semangat seperti ini.”

Opening ceremony dimeriahkan penampilan Raim Laode dan Ashari Sitaba, yang menyulap hutan pinus menjadi panggung raksasa penuh decak kagum. Musik, lampu, dan kabut malam menjadi satu kesatuan tak terlupakan.

Hadir dalam pembukaan tersebut Wakil Bupati Gowa Darmawangsyah Muin, Sekda Gowa Andy Azis, mantan Wakil Bupati Abd Rauf Malaganni, Forkopimda Gowa, serta para pejabat Pemkab Gowa.

Festival ini akan terus berlangsung hingga 11 Juli 2025, dan setiap harinya, Gowa menyambut pengunjung dengan kejutan budaya baru. Karena di sini, di Malino—di antara pinus dan mimpi—Indonesia bercerita dalam bahasa yang paling indah: budaya dan alam.(**)