Lampung Selatan | KX – Pemerintah Desa Gayam, Kecamatan Penengahan, Kabupaten Lampung Selatan, menggelar Rembug Stunting di Balai Desa Gayam, Rabu (20/08/2025), sebagai bagian dari komitmen menurunkan angka stunting di wilayahnya.
Rembug stunting ini bertujuan menyamakan persepsi, menguatkan koordinasi, serta menyusun rencana aksi desa dalam mendukung program nasional penanggulangan stunting berbasis keluarga dan masyarakat.
Acara ini melibatkan berbagai pihak, mulai dari Kepala Desa (Jaro) Gayam Hendri dalam hal ini diwakili oleh Sekretaris Desa Gayam Munzir, Kasi Ekobang Kecamatan Penengahan Toharuddin, SE, perwakilan UPT Puskesmas Penengahan, Bidan Desa Inne Krisdayanti, S. Tr.Keb.
Juga hadir Ketua TP-PKK Yunita Asmara, Korluh KB, KUPT TPH BUN Kecamatan Penengahan, Kader Pembangunan Manusia (KPM), perangkat desa, Kader Posyandu, Pendamping Lokal Desa.
Acara diawali dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya sebagai bentuk penghormatan kepada bangsa dan negara. Selanjutnya, acara dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Mars Lampung Selatan dan doa. Kemudian dilanjutkan sambutan dari Sekretaris Desa Gayam, Munzir.
Dalam sambutannya, Sekretaris Desa Gayam, Munzir menyampaikan pesan dari Kepala Desa (Jaro) Gayam Bapak Hendri yakni, pentingnya sinergi semua elemen masyarakat dan seluruh stakeholder terkait dalam menekan kasus stunting di wilayah Desa Gayam.
“Bapak ibu peserta rembug stunting, pertama saya menyampaikan permohonan maaf dari bapak kepala desa, bapak Jaro Hendri seyogyanya beliau berada di tengah-tengah kita, namun beliau (Jaro Hendri) ada kegiatan di kabupaten. Jadi beliau menyampaikan permohonan maaf dan pesan yang akan saya sampaikan, ” ucap Munzir.
“Pak Jaro berharap melalui rembug ini, kesadaran masyarakat Desa Gayam meningkat dan semua pihak terlibat aktif dalam upaya pencegahan dan penanggulangan stunting dalam mewujudkan generasi yang sehat dan berkualitas melalui langkah-langkah pencegahan stunting yang terencana dan berkelanjutan dalam mewujudkan Generasi Emas Indonesia tahun 2045, ” imbuhnya.
Masih dikatakan Munzir ‘ sesuai laporan data dari bidan desa, masih terdapat 3 kasus berisiko stunting. Namun dengan hasil rembug bersama ini bisa mempercepat penanganan dan pencegahan kurang gizi pada anak yang menjadi sasaran. Dengan komitmen bersama sesuai slogan Kabupaten Lampung Selatan” Lampung Selatan maju ‘BISMILLAH BISA’ Desa Gayam zero stunting.
“Melalui forum ini, Pak Jaro juga mengharapkan akan lahir berbagai masukan, ide, dan rencana aksi nyata yang akan dituangkan dalam Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDes) Tahun 2026, khususnya pada aspek intervensi gizi spesifik maupun sensitif, ” harapnya.
Diskusi rembug berlangsung secara partisipatif dan interaktif antara bidan desa, kader kesehatan, kader pembangunan manusia dengan narasumber dari stakeholder terkait untuk memastikan solusi yang dirumuskan relevan dengan kondisi lapangan.
Menutup kegiatan, Kasi Ekobang Toharuddin mengapresiasi jalannya rembug yang berlangsung lancar dan penuh partisipasi. Ia menyarankan semua usulan yang sifatnya urgent, bisa dianggarkan di APBDes Perubahan dan yang sifatnya penambahan alat-alat pendukung kegiatan Posyandu, bisa dianggarkan di APBDes tahun 2026 oleh Pemerintah Desa Gayam.
Laporan : Alfiansyah. M