Jawab Aksi Protes Warga Soal Jalan Rusak dan Truk Batubara, Bupati dan Wabup Inhu Turun Langsung ke Bongkal Malang

Berita, Daerah23 Dilihat

INHU|KX- Menjawab protes dan tuntutan warga Bongkal Malang, Kecamatan Kelayang, yang sempat menutup akses jalan dan melarang truk batubara melintas, Bupati Indragiri Hulu (Inhu) Ade Agus Hartanto bersama Wakil Bupati Hendrizal turun langsung ke lokasi untuk berdialog dengan masyarakat, Kamis (29/5/2025).

Dialog itu diawali dengan penyampaian keluhan warga terkait rusaknya jalan lintas, debu yang mengganggu, serta tidak konsistennya penyiraman jalan oleh pihak perusahaan. Warga juga mengeluhkan dampak buruk terhadap kesehatan anak-anak hingga batu penimbunan yang ditumpuk asal-asalan.

“Setiap hari anak-anak kami ke sekolah harus melintasi jalan penuh debu, bahkan debunya masuk sampai ke dalam lemari pak,” ujar Normaini, warga setempat.

Teri Putra, warga lainnya menilai bahwa aktivitas batubara lebih banyak membawa dampak negatif ketimbang manfaat bagi masyarakat.

Menanggapi semua keluhan warga, Bupati Ade menjelaskan bahwa pemerintah tidak tinggal diam dan terus berupaya mencarikan solusi.

Tahun ini, katanya, sudah dianggarkan Pemerintah Provinsi untuk perbaikan jalan sepanjang 3,5 kilometer, dan sebagian besar akan dialokasikan untuk wilayah Bongkal Malang.

“Saya pun ingin jalan ini cepat selesai. Tapi semua ada prosesnya. Harus melalui tahapan perencanaan, lelang ke pihak ketiga dan pelaksanaan,” terang Bupati.

Tidak hanya pemerintah provinsi, Bupati juga menyatakan bahwa ia telah melobi hingga Pemerintah Pusat agar perbaikan jalan di Inhu bisa diupayakan.

Namun, Bupati Ade tidak memungkiri bahwa dengan keberadaan perusahaan di Inhu telah turut memberi dampak terhadap penyerapan tenaga kerja dari warga kita.

“Kami tidak memihak siapa pun, tapi berdiri di tengah untuk memastikan hak masyarakat terpenuhi, namun roda investasi juga harus tetap berjalan, karena ribuan warga kita bekerja disana,” ujarnya.

Sebagai penanganan sementara, terkait penyiraman jalan dan jarak iring kendaraan batubara, Bupati berjanji menghubungi langsung pihak perusahaan dan meminta komitmen. Ia juga meminta pihak kepolisian untuk menindak pelanggaran yang merugikan warga.

Soal pembuatan jalan alternatif yang menjadi tanggung jawab perusahaan, Ade mengatakan bahwa ini sedang dipetakan dan akan dimulai juni mendatang.

Kedepan, lanjutnya meski jalan ini merupakan jalan provinsi, Ade akan tetap memantau dan mengawal agar perbaikan berjalan benar.

Diakhir pertemuan, Bupati Ade menyampaikan apresiasinya kepada warga. Ia pun mengajak warga untuk terus mendukung kerja pemerintah dan kepolisian, serta bersabar menjalani proses perubahan yang tengah diupayakan.

“Jika tahun ini belum terealisasi, saya yang akan berdiri bersama Bapak-Ibu,” tutup Bupati Ade disambut sorak dan tepuk tangan warga.