KUANTANXPRESS.ID.Maros, Sulsel — Menjelang Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80, Polres Maros memberikan “kado” istimewa untuk masyarakat: membongkar penyimpanan ilegal 10 ton BBM jenis solar di Desa Bonto Matene, Kecamatan Mandai. Pengungkapan ini terjadi pada Sabtu dini hari, 2 Agustus 2025, sekitar pukul 01.30 Wita.
Kepala Desa Bonto Matene, H. Sahrul, mengaku pertama kali mendapat kabar dari Kanit Tipiter Polres Maros, Wawan.
“Beliau menyampaikan ada temuan solar di wilayah kita. Saat saya ke lokasi, hanya ada petugas. Kanit menjelaskan pelaku belum ada di tempat dan kasus masih dikembangkan,” ujarnya.
Lokasi penyimpanan itu berada tidak jauh dari kantor desa, tersembunyi, dan tidak tercium bau BBM. Warga sekitar berjarak 50 meter dari titik temuan mengaku tak pernah melihat aktivitas mencurigakan di sana.
“Saya kaget, apalagi barangnya tidak tercium. Ada 13 tandon, 10 di antaranya berisi, total sekitar 10 ton. Saya sempat merekam video untuk pegangan pribadi agar jelas jika ada kecurigaan ke pihak desa,” tambah Sahrul.
Kasatreskrim Polres Maros, Ridwan, saat dikonfirmasi pada Jumat (8/8/2025) membenarkan pengungkapan tersebut.
“Kami mengamankan sekitar 10 ton solar, 3 tandon kosong, total 13 tandon. Tersangka berinisial R, yang merupakan pemilik, sudah diamankan. Saat ini kami sedang melengkapi administrasi penyidikan sebelum melimpahkan perkara ke kejaksaan,” jelasnya.
Ridwan menegaskan bahwa keberhasilan ini berawal dari informasi masyarakat yang peduli pada penegakan hukum.
Apresiasi datang dari Ketua DPD Himpunan Insan Pers Solidaritas Indonesia (HIPSI) Sulsel, Irianto amama.
“Ini prestasi luar biasa, tepat menjelang Hari Kemerdekaan. Semoga langkah ini membuka jalan untuk membongkar mafia BBM yang selama ini merugikan rakyat dan negara,” tegasnya.
Kepala Desa Bonto Matene berharap kejadian ini menjadi pelajaran untuk semua pihak.
“Kita bersyukur polisi bertindak cepat. Menyambut 17 Agustus, mari jadikan ini momentum menjaga tanah air dari segala bentuk kejahatan,” pungkasnya.
Lp: Kaperwil Sulsel