Kampanye di Pelangiran, Cabub Suhaidi : Kami Telah Sampaikan ke Pemerintah Pusat Bagi Keberpihakan Kepada Petani Kelapa di Inhil

Politik223 Dilihat

Kampanye di Pelangiran,
Cabub Suhaidi :

Kuantanxpress.id-PELANGIRAN (INHIL) – Pasangan Ustad Suhaidi-Syamsuddin Uti Lentera Indragiri Hilir (USSALI) nomor urut 1 menyatakan komitmen bagi peningkatan kesejahteraan petani kelapa.

Penegasan ini disampaikan Calon Bupati Inhil, Ustad Dr Suhaidi saat menggelar kampanye dialogis di SP 8 Desa Tama Giri Tama Jaya, Kecamatan Pelangiran, Senin (18/11/2024).

“Jika kami diberikan amanah memimpin Indragiri Hilir, maka komitmen kami memperjuangkan regulasi tata niaga dan stabilitas harga kelapa, karena merupakan menyangkut hajat hidup para petani di Inhil,” tegas Calon Bupati yang dikenal juga pendakwah sampai ke luar negeri, seperti Malaysia dan Thailand.

Disebutkan, seharusnya sebagai negeri yang dikenal sebagai penghasil kelapa terbesar di Indonesia, maka potensi hasil komoditas perkebunan ini memberikan dampak bagi perekonomian dan kesejahteraan masyarakat, khusus petani kelapa.

Disebutkan, permasalahan tidak stabilnya harga kelapa ini telah disampaikan kepada pemerintah pusat agar menjadi perhatian karena menyangkut hajat hidup dan kesejahteraan sebagian besar masyarakata di Negeri Hamparan Kelapa Dunia ini.

Suhaidi menambahkan, dirinya termasuk Ketua DPC Gerindra Kabupaten Inhil telah menyampaikan langsung permasalahan perkelapaan ini, agar menjadi perhatian pemerintah pusat.

“Alhamdulillah, tak lama setelah Presiden RI Prabowo Subianto dilantik harga kelapa langsung naik. Sehingga keberpihakan pemerintah sangat diperlukan bagi stabilitas harga ini,” ujarnya.

Dikatakan, program pasangan USSALI dalam hal ini sejalan dan tegak lurus dengan pasangan NAWAITU nomor urut 2 dan pemerintahan Prabowo Subianto.

“Kalau harga kelapa bagus, tentu petani tidak akan kesulitan untuk keperluan sekolah anaknya dan memenuhi kebutuhan rumah tangga mereka. Maka, program dan kebijakan kami tegak luris dengan pasangan NAWAITU dan pemerintahan Prabowo Subianto,” ujarnya.

Permasalahan infrastruktur pendukung perkebunan kelapa, seperti trio tata air juga akan menjadi perhatian untuk dapat bantuan dari pemerintah sehingga hasil perkebunan kelapa dapat terjaga dengan baik.

“Demikian juga dengan bantuan bibit kelapa bagi tanaman kelapa petani yang sudah tidak produktif karena sudah berusia tua, termasuk juga bantuan pupuk dan lainnya,” pungkasnya.

Untuk diketahui, program pasangan Nawaitu dalam hal ini tentu saja sejalan dengan pemerintah pusat di bawah pimpinan Presiden RI Prabowo Subianto yakni Peta Jalan Hilirisasi Kelapa 2025-2045.

Program ini sangat berdampak bagi masyarakat Indragiri Hilir pada umumnya. Berdasarkan Undang-Undang (UU) Nomor 59 Tahun 2024 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045, salah satu yang dijadikan motor penggerak perekonomian adalah hilirisasi melalui industri.

Salah satu komoditas yang akan dikembangkan dari berbagai kekayaan sumber daya alam (SDA) Indonesia adalah kelapa.

Inhil memiliki potensi kelapa yang luar biasa, dengan luas perkebunan 432 ribu hektar yang dibeli gelar hamparan kelapa dunia oleh pelaku usaha kelapa.

Saat ini Indonesia menduduki posisi kedua (kalah dari Filipina per tahun 2020) di dunia sebagai negara terbesar penghasil kelapa dalam hal luasan (3,7 hektar/ha), volume produksi (1,12 ton per ha), serta total ekspor kelapa dan turunnya (kalah dalam nilai maupun ragam).

Catatan lainnya ialah produktivitas kelapa di Tanah Air stagnan di angka 1,1 ton per ha, 98,95 persen kebun rakyat tradisional tanpa pengorganisasian dan regenerasi, sebanyak 378.191 ribu ha tanaman tak menghasilkan (tua/rusak) dengan kemampuan replanting 6-10 ribu ha per tahun, lalu 756,98 juta kelapa bulat masih diekspor dengan pajak ekspor 0 persen.(*Mhd)