Komoditas Cabai Penyumbang Utama Kenaikan IPH Minggu Ketiga Januari 2025

Berita223 Dilihat

Kuantan Xpress.id, Lampung Selatan Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia (Kemendagri RI) kembali menggelar rapat koordinasi (Rakor) mingguan untuk memantau laju inflasi di berbagai daerah, Senin (20/1/2025). Dalam Rakor tersebut, komoditas cabai terungkap sebagai penyumbang utama kenaikan Indeks Perubahan Harga (IPH) di minggu ketiga Januari 2025.

Plt. Kepala Badan Pusat Statistik, Amalia Adininggar Widyasanti, memaparkan bahwa secara nasional, jumlah kabupaten/kota yang mengalami kenaikan IPH pada minggu ketiga Januari 2025 lebih banyak dibandingkan yang mencatat penurunan.

“Jika melihat historis empat tahun terakhir, Januari 2021-2024 memang terjadi inflasi. Namun, angkanya masih lebih rendah dibandingkan Desember,” ungkap Amalia dalam Rakor yang berlangsung secara virtual.

Amalia menjelaskan bahwa perubahan harga cabai merah meningkat dari 307 daerah pada minggu kedua menjadi 314 daerah pada minggu ketiga Januari 2025. Hal serupa terjadi pada cabai rawit, di mana jumlah daerah yang mencatat kenaikan harga naik dari 270 menjadi 277 daerah. Harga cabai rawit tercatat mengalami kenaikan hingga 76,94 persen secara nasional, sedangkan cabai merah naik 36,56 persen dibandingkan Desember 2024.

“Rata-rata harga cabai merah secara nasional saat ini berada di Rp52.450 per kilogram, sedangkan cabai rawit mencapai Rp70.379 per kilogram. Angka ini menunjukkan harga cabai sudah berada di atas rentang Harga Acuan Penjualan (HAP),” tambahnya.

Rakor Inflasi Disertai Sosialisasi Program Kesehatan Gratis

Menariknya, Rakor Pengendalian Inflasi minggu ketiga Januari ini dilaksanakan bersamaan dengan sosialisasi program pemeriksaan kesehatan gratis oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI). Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin, memaparkan bahwa program ini merupakan bagian dari delapan misi presiden untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di bidang kesehatan.

“Program ini mencakup pemeriksaan kesehatan dari bayi baru lahir hingga lansia, bertujuan mendeteksi dini potensi penyakit dan mencegah keparahan yang dapat menyebabkan kematian,” jelas Budi.

Ia juga menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam menyukseskan program tersebut, yang rencananya akan diluncurkan pada Februari 2025.

“Peran Bapak/Ibu di daerah sangat penting untuk keberhasilan implementasi program ini,” tutupnya.

Kenaikan harga cabai dan program kesehatan gratis menjadi dua sorotan utama dalam Rakor minggu ketiga Januari ini, menunjukkan komitmen pemerintah dalam menangani isu ekonomi dan kesehatan secara bersamaan. (Yan/Kmf)