MEDAN (Sumut), kuantanxpress.id – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Medan menggelar puncak acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1446 Hijriah dengan penuh khidmat di Masjid At-Taubah pada Rabu (02/10/2024).
Acara ini juga ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Lapas Medan dan Yayasan Pendidikan Intensif Agama Islam (YPAI), serta kegiatan dzikir bersama 55 anak yatim piatu.
Kalapas Kelas I Medan, M. Pithra Jaya Saragih, menyampaikan apresiasi kepada panitia yang telah sukses menyelenggarakan perlombaan MTQ, Tahfidz, Adzan, dan Khutbah Jum’at selama tiga hari. Ia menekankan bahwa kegiatan ini menjadi motivasi bagi warga binaan untuk lebih semangat dalam mengikuti program pembinaan rohani.
“Lomba yang berjalan dengan baik ini diharapkan dapat memupuk niat warga binaan untuk menjadi pribadi yang lebih baik,” ujar Kalapas.
Penandatanganan kerjasama dengan YPAI juga menjadi sorotan dalam perayaan ini. M. Pithra Jaya berharap melalui kerjasama ini, warga binaan yang belum bisa membaca Al-Quran dapat belajar dan membaca dengan fasih.
Acara dihadiri oleh beberapa pejabat penting, seperti Kabid Pembinaan Auliya Zulfahmi, Kabid Giatja Dekki Susanto, Ketua Panitia M. Kurniawan, Kasi Bimkemas Amran, Kasi Bimker Handayani Daulay, serta beberapa staf dan petugas Lapas Medan yang beragama Muslim.
Selain itu, penghargaan diberikan kepada para pemenang lomba, dengan sambutan dari tamu undangan sekaligus dewan juri dari Kementerian Agama, Muhammad Azrai Nasution dan Heri Pitrian.
Ketua Yayasan Pendidikan Intensif Agama Islam, Tahmid Harahap, juga memberikan apresiasi kepada Lapas Medan atas terlaksananya kerjasama ini. “Kami sangat mendukung kegiatan rohani bagi warga binaan, dan momen keagamaan seperti ini sangat penting,” ujarnya.
Ceramah yang disampaikan oleh Ustadz Tengku Fajri Fasyahbuddin mengajak warga binaan untuk meneladani kehidupan Rasulullah SAW dengan menjaga salat lima waktu, memperbanyak sholawat, dan selalu berbuat baik. “Sholawat dan doa adalah jalan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT,” ungkapnya.
Perayaan ditutup dengan santunan bagi 55 anak yatim piatu, yang terdiri dari 35 anak yatim dari Aceh dan 20 anak yatim piatu dari Medan, serta pendamping mereka.
Melalui kegiatan ini, Lapas Medan menekankan pentingnya peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW sebagai momentum introspeksi dan perbaikan diri, baik bagi warga binaan maupun seluruh yang terlibat dalam acara tersebut. (CN)