KUANSING|KUANTANXPRESS.ID – Aktivitas penambangan emas tanpa izin di sekitaran Arena Dayung Kebun Nopi desa Bukit Pedusunan, Kecamatan Kuantan Mudik,Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing),Riau, diduga telah berdampak terhadap kesehatan masyarakat terkhususnya para atlit dayung yang melakukan aktivitas latihan.
Selama beberapa pekan terakhir, para atlit dayaung melaporkan menderita gatal-gatal bahkan setelah melakukan latihan di danau tersebut.Diduga karena air yang tercemar aktivitas tambang emas yang masuk ke arena dayung..
Dzulyandri alliyu Shota (19), salah satu atlit dayung yang akan mewakili Riau di Pekan Olahraga Nasional Aceh-Medan, mengalami gatal-gatal di sekujur tubuh setelah melakukan latihan,sehingga para atlit enggan untuk melakukan latihan di arena tersebut.
“Sudah banyak atlit dayung yang mengalami gatal-gatal sejak dua pekan terakhir,sehingga para atlit enggan untuk latihan padahal Persiapan untuk mengikuti PON Aceh -Medan Sudah tidak lama lagi,” Kata Shota, (20/6/24)
Untuk sementara,para atlit memiliki beberapa dugaan penyebab gatal-gatal itu,salah satunya adalah kegiatan Tambang Emas Tanpa Izin (PETI) di Desa Bukit Pedusunan.
“Ada kemungkinan pelaku tambang membiarkan limbah pengolahan ke sungai yang kemudian masuk ke danau Kebun Nopi (Arena Dayung),” Ucap Shota
Sementara itu, masyarakat sekitar yang menggukan danau tersebut untukandi juga mengalami gatal-gatal sehingga masyarakat berharap aparat penegak hukum (APH) agar menertibkan peti-peti yang beroperasi disekitaran danau Kebun Nopi itu.
“Kita berharap APH segera menindaklanjuti semua PETI yang beroperasi di sekitar danau Kebun Nopi,” Ungkap warga yang tidak disebutkan namanya ini kepada Kuantan Xpress.