
Padang (Sumbar), Kuantan Xpress – Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Masyumi Sumatera Barat menggelar konsolidasi dan musyawarah di Aula Restoran Soto Minang Roda Jaya, Padang, Ahad (14/9/2025). Kegiatan ini dihadiri oleh pengurus DPW, perwakilan DPD, serta sejumlah tokoh Masyumi Sumbar.
Agenda utama pertemuan adalah merumuskan kepemimpinan baru DPW Masyumi Sumbar periode 2025–2030. Forum musyawarah sepakat mengusulkan Helsi Yasin, S.H., M.Kn, yang sebelumnya menjabat Sekretaris DPW, sebagai calon Ketua DPW.
Munculnya nama Helsi Yasin menjadi sorotan tersendiri. Meski sempat menimbulkan perdebatan terkait kepemimpinan perempuan dalam partai Islam, para pengurus menilai sosok Helsi merepresentasikan figur Bundo Kanduang yang memiliki peran penting dalam sejarah dan budaya Minangkabau. Jika disetujui DPP, Masyumi akan menjadi satu-satunya partai di Sumbar yang dipimpin oleh seorang Bundo Kanduang.
Helsi Yasin, yang dikenal sebagai qari’ah Sumbar di masa mudanya, alumni SMAN 1 Padang, notaris, sekaligus dosen luar biasa Program S2 MKn Fakultas Hukum Unand, mengaku sempat keberatan menerima amanah tersebut. “Mengingat dalam Islam yang menjadi pemimpin itu adalah kaum Adam,” ujarnya kepada wartawan.
Namun, dukungan penuh dari pengurus meyakinkan dirinya bahwa kepemimpinan partai dapat dimaknai serupa peran Bundo Kanduang dalam rumah gadang, yakni menata dan memperkuat tatanan sosial masyarakat.
Selain soal kepemimpinan, musyawarah juga menetapkan agenda pembukaan pendaftaran anggota baru secara digital. Mulai dari seleksi calon hingga penerbitan kartu tanda anggota (KTA) akan dilakukan secara daring. Sistem digital ini diharapkan mempercepat proses validasi dan mempermudah masyarakat yang ingin bergabung.
Dalam konsolidasi, para peserta juga menegaskan pentingnya Partai Masyumi tampil aktif menjawab persoalan sosial masyarakat. Sebagai partai Islam, Masyumi dituntut mendukung kebijakan pemerintah yang pro-rakyat sekaligus memberikan kritik konstruktif terhadap program yang dinilai tidak efektif. Partai juga diharapkan lebih dekat dengan generasi muda sebagai kekuatan potensial membangun bangsa.
Tokoh senior Masyumi Sumbar, Buya Azwir Dt. Rajo Malano, yang pernah mendampingi M. Natsir di masa hidupnya, berpesan agar pengurus Masyumi tetap menjaga nilai luhur perjuangan partai.
“Tokoh Masyumi masa lalu adalah para pahlawan nasional bahkan founding father NKRI. Maka Masyumi yang sekarang juga harus mampu melahirkan tokoh-tokoh hebat untuk melanjutkan cita-cita perjuangan para pahlawan tersebut dalam membangun kejayaan bangsa Indonesia,” tegasnya.
Sementara itu, H. Nurfizali Dt. Suri Dirajo menekankan pentingnya peran Masyumi dalam merespon kesulitan rakyat. “Segala program pemerintah yang pro-rakyat kita dukung dan kita perkuat. Namun jika ada yang kurang efektif, harus kita kritisi dengan solusi yang produktif,” katanya.
Dari DPD Bukittinggi, Khairil Mujahid juga menyuarakan dukungan kepada Helsi Yasin. Ia menilai, sebagai Bundo Kanduang, Helsi adalah sosok tepat memimpin Masyumi Sumbar. “Di Ranah Minang pernah lahir tokoh-tokoh perempuan hebat seperti Siti Manggopoh, Rasuna Said, dan lainnya. Kehadiran Bu Helsi akan memperkuat peran Bundo Kanduang ke depan,” ungkapnya.
Keputusan hasil musyawarah ini selanjutnya akan dibawa ke DPP Partai Masyumi untuk menjadi bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan final.
(Charles Nasution)