Naikkan Level Usaha, BRI Cabang Kalianda Gelar Pelatihan bagi Pelaku UMKM di Kecamatan Ketapang

Berita, Daerah79 Dilihat

Lampung Selatan | Kuantan Xpress.id – Bank Rakyat Indonesia Cabang Kalianda melalui Rumah BUMN Bakauheni menggelar pelatihan bagi para pelaku UMKM se- Kecamatan Ketapang yang bertempat di di Aula Gedung Kecamatan Ketapang Kabupaten Lampung Selatan, Selasa (27/5/2025).

Koordinator Rumah BUMN Bakauheni Alfin Rekamata menuturkan, kegiatan tersebut dalam rangka meningkatkan kualitas UMKM di Kecamatan Ketapang. Ia melanjutkan, pelatihan seperti ini perlu dilakukan agar pelaku UMKM bisa maju dan naik kelas serta bertahan di tengah ketatnya persaingan.

“Untuk memajukan dan meningkatkan kualitas UMKM agar pelaku usaha bisa naik kelas khususnya di Kecamatan Ketapang ini. Maka kita adakan pelatihan bekerjasama dengan narasumber Bapak Pujo selaku Ketua UMKM Kabupaten Lampung Selatan dan Ibu Lili Ketua komunitas UMKM di Kecamatan Palas, ” jelas Alfin.

Lanjut, kata Alfin menjelaskan bahwa pihaknya sangat mensupport dari sisi permodalan bagi pelaku UMKM. BRI menawarkan beberapa jenis pinjaman untuk UMKM, yakni program Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Simpedes dan untuk sektor pertanian dengan sistem musiman.

“Pinjaman KUR untuk UMKM pemula, khususnya yang berskala mikro memiliki plafon mulai dari 5 juta hingga 50 juta. Bagi pelaku usaha pemula dengan pinjaman maksimal 10 juta, ” imbuhnya.

Di tempat sama, Ketua UMKM Kabupaten Lampung Selatan Pujo mengungkapkan, pelatihan kali ini diikuti oleh perwakilan pelaku usaha UMKM dari 17 desa se-Kecamatan Ketapang. Dengan tujuan melakukan pendampingan sesuai persoalan masing-masing hingga produk mereka siap dijual.

“Hari ini teman-teman pelaku usaha UMKM berkumpul untuk melihat potensinya masing-masing. Kemudian kita dampingi sesuai problem dan permasalahannya semua sebagai contoh kemasan akan kita dampingi sampai branding, packaging sampai penjualan, ” ungkapnya.

Pujo menegaskan terkait problem dan permasalahan pelaku usaha UMKM di Kecamatan Ketapang ini rata-rata dipermodalan, packaging, penjualan dan perizinan. Dan pihaknya siap mendampingi problem atau permasalahan tersebut, hingga pelaku usaha UMKM memiliki izin yang dikeluarkan oleh Badan POM dan izin yang dikeluarkan oleh Dinkes Kabupaten/Kota berupa SPP-IRT (Sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah Tangga/P-IRT).

“Hari ini masalah besarnya adalah pelaku usaha UMKM merasa sendirian dan tidak saling support. Ini yang kita akan bangun, pemasaran ini adalah diri kita dan teman semua adalah marketing. Tidak bisa berjalan sendiri-sendiri. Dengan adanya kegiatan ini meandshet kita rubah untuk semua maju dan kedepannya dengan cara kita jual dan kita beli lalu kita jual kembali, ” bebernya. (Yan)