
Padang Panjang (Sumbar), Kuantan Xpress – Proyek pembangunan Gedung Instalasi Diagnostik Terpadu (IDT) di RSUD Kota Padang Panjang yang dikerjakan oleh PT Alya Sinar Pratama, hingga kini masih terbengkalai dan belum menunjukkan kemajuan signifikan. Proyek senilai Rp11,8 miliar ini seharusnya rampung dalam waktu 150 hari kerja, terhitung sejak 18 Juli hingga 19 Desember 2024, berdasarkan kontrak No. 04/PPK/IDT/RSUD-PP/VII-2024.
Namun, pantauan media ini pada Senin, 28 Juli 2025, menunjukkan kondisi bangunan yang masih jauh dari selesai. Lokasi proyek tampak kosong tanpa aktivitas pembangunan, dan struktur gedung IDT terlihat belum rampung.
Upaya media untuk menemui pihak Konsultan Pengawas, PPK, maupun PPTK di lokasi proyek guna meminta klarifikasi juga tidak membuahkan hasil. Tidak satu pun dari pihak terkait terlihat di lokasi.
Sementara itu, saat dihubungi untuk dimintai keterangan, Direktur RSUD Padang Panjang sebelumnya, dr. Lismawati, R.Sp.PA, M.Biomed, yang juga disebut sebagai PPK proyek ini, tidak memberikan respons.
Namun, seorang narasumber yang berada di lokasi menyampaikan bahwa dr. Lismawati bukan lagi menjabat sebagai Direktur RSUD Padang Panjang. “Direktur kini bukan Buk Lismawati lagi pak. Sekarang Plh Direktur RSUD adalah Buk Cici, nama lengkapnya dr. Desi Rahmawati,” ujar sumber tersebut.
Masih menurut sumber yang sama, sejak awal proses tender, proyek pembangunan gedung IDT ini sudah diperkirakan bakal bermasalah. “Penawaran rekanan turun hampir 17 persen dari nilai pagu, itu sudah menjadi indikasi kalau pengerjaan tidak akan optimal,” katanya.
Media ini juga telah mengirimkan 10 pertanyaan melalui WhatsApp kepada dr. Desi Rahmawati selaku Pelaksana Harian (Plh) Direktur RSUD Padang Panjang. Beberapa di antaranya terkait status kelanjutan proyek, bobot pekerjaan, identitas PPK baru, dan sanksi terhadap rekanan jika proyek tidak selesai tepat waktu.
Dalam tanggapan singkatnya, dr. Desi membenarkan bahwa saat ini dirinya menjabat sebagai Plh Direktur RSUD Padang Panjang. “Saat ini saya memang diamanahkan tugas tambahan sebagai Plh Direktur,” ujarnya.
Terkait kondisi proyek IDT yang terbengkalai, dr. Desi mengaku sedang mempelajarinya. “Saat ini kegiatan tersebut sedang saya pelajari,” singkatnya tanpa merinci lebih lanjut soal tindak lanjut atau rencana penyelesaian proyek tersebut.
Proyek yang seharusnya menunjang peningkatan layanan kesehatan masyarakat ini kini justru menjadi sorotan, dan publik menanti kejelasan serta ketegasan dari pihak RSUD maupun Pemko Padang Panjang terhadap rekanan pelaksana proyek.
(Charles Nasution)
