BOGOR|KX — Aktivitas perjudian jenis koprok di wilayah Bogor kembali menjadi sorotan publik. Meski kerap digerebek aparat penegak hukum, praktik haram ini tetap bertahan dan bahkan semakin terbuka. Lokasi perjudian berpindah-pindah, namun tetap beroperasi hampir setiap malam, seolah kebal hukum.
Arena judi koprok yang diduga dikendalikan oleh seorang bandar berinisial CTM ini diketahui aktif mulai pukul 20.00 WIB hingga menjelang Subuh. Pantauan tim investigasi menyebutkan bahwa dalam satu malam, puluhan orang berkumpul dan uang dalam jumlah besar—disebut mencapai ratusan juta rupiah—berputar di meja judi.
Ironisnya, lokasi terakhir praktik judi ini terletak kurang dari 10 menit dari Markas Polres Bogor. Kedekatan geografis tersebut menimbulkan pertanyaan publik mengenai keseriusan aparat dalam memberantas perjudian. “Mereka benar-benar tidak tahu, atau pura-pura tidak tahu?” ujar salah seorang warga yang enggan disebut namanya pada Senin 25/8/2025.
Aksi penggerebekan yang dilakukan selama ini dianggap hanya formalitas. Setelah digerebek, aktivitas pindah lokasi dan kembali berjalan seperti biasa. Hari ini di gang sempit, besok di lapangan kosong. Warga menyindir bahwa arena judi tersebut seolah memiliki “GPS” untuk terus lolos dari pantauan, tapi tetap mudah ditemukan oleh para penjudi.
Sejumlah warga menyampaikan kekesalannya atas kondisi ini. “Kalau cuma digerebek lalu pindah lokasi, sama saja. Cuma drama tanpa ending,” kata seorang warga. Warga lain bahkan menduga ada keterlibatan oknum dalam perlindungan aktivitas ini. “Dekat markas polisi, tapi kok nggak bubar-bubar. Mungkin kita yang salah, nggak bayar pajak ke ‘dewa pelindung’,” ujarnya getir.
Dugaan adanya “tangan tak terlihat” yang membekingi arena judi pun menguat. Terlebih, tidak ada tindakan tegas atau proses hukum yang nyata pasca penggerebekan dilakukan. Publik menuntut ketegasan dari aparat penegak hukum agar praktik semacam ini tidak terus mencederai rasa keadilan masyarakat.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak Polres Bogor terkait aktivitas perjudian yang terus berulang di wilayahnya.
Penulis: Andar Bastian
