Satu Orang Jemaah Haji Padang Panjang Meninggal Dunia di Tanah Suci

Berita, Peristiwa995 Dilihat

PADANG PANJANG, Kuantanxpress.id – Satu orang jemaah haji asal Kota Padang Panjang, dilaporkan meninggal dunia, atas nama Hendriyati Bahar Mak Lasa (62). Ia meninggal dunia pada hari Selasa, 18 Juni 2024 pukul 12.30 Waktu Arab Saudi di Rumah Sakit King Faisal Makkah. Almarhumah merupakan kelompok terbang (kloter) PDG 10 Embarkasi Padang.

Infomasi resmi ini, disampaikan berdasarkan keterangan dari Ketua Kloter PDG 10, Mhd Israk, dari Makkah. Hendriyati meninggal setelah 20 hari dirawat dan ia meninggal akibat gagal fungsi jantung.

Menerima informasi berita duka ini, Kepala Kantor Kementerian Agama, Drs. H. Alizar, M.Ag didampingi Kasi PHU, Editiawarman, menyampaikan turut berduka cita, atas berpulangnya mantan guru dan kepala sekolah di sejumlah SD di Kabupaten Tanah Datar itu.

“Teriring do’a untuk almarhumah, semoga husnul khatimah dan meraih haji mabrur, serta keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran, keikhlasan dan ketabahan,” ujar Alizar.

Sementara itu, Penjabat (Pj) Wali Kota Padang Panjang, Sonny Budaya Putra, A.P, M.SI yang tengah menunaikan haji, mengajak para jemaah lain usai Shalat Dzuhur untuk takziah ke kamar ke penginapan almarhumah.

Sonny juga bercerita, belajar dari pengalaman adanya jemaah kloter 10 yang tersesat dan tidak tahu jalan pulang di Mina kemarin, ia mengimbau kepada seluruh jemaah haji Padang Panjang, untuk tidak berjalan sendirian keluar hotel. Minimal ada teman satu orang yang mendampingi. Mengingat perjalanan ibadah haji di Mekkah maupun di Madinah masih ada lebih kurang dua minggu lagi.

“Diimbau kepada seluruh jemaah haji, untuk bisa mengaktifkan aplikasi berbagi lokasi (share location) di WA HP masing-masing. Sehingga, apabila suatu waktu ada kendala dalam menemukan lokasi jalan pulang ke hotel, kita bisa memberikan kabar kepada pimpinan rombongan atau teman di mana lokasi kita berada”, katanya.

Sonny juga berpesan, apabila ada kendala dalam perjalanan, mohon untuk berkabar kepada ketua regu atau teman di kamar masing-masing. “Jangan langsung menghubungi keluarga di kampung, karena akan membuat suasana semakin panik. Untuk itu, mohon disimpan nomor HP ketua regu atau teman sekamar”, imbaunya.(CN)