KuantanXpress.id, Maros – Setelah berita mengenai kondisi jalan rusak di Desa Toddopulia, Dusun Bungung-Bungun, Kecamatan Tanralili, Kabupaten Maros, naik di sejumlah media, pemerintah desa akhirnya memberikan klarifikasi pada Kamis (25/4/2025).
Sekretaris Desa (Sekdes) Toddopulia, Basir, yang ditemui di salah satu warkop di Maros, menjelaskan bahwa sebenarnya Kepala Desa Toddopulia yang berencana hadir untuk memberikan penjelasan langsung. Namun karena ada urusan penting yang tidak bisa ditinggalkan, dirinya yang diutus untuk menyampaikan klarifikasi resmi dari pemerintah desa.
“Pak Kepala Desa sebenarnya yang mau datang langsung, tapi ada hal yang tidak bisa ditinggalkan. Jadi saya yang diutus untuk menyampaikan klarifikasi ini,” ujar Basir.
Basir menegaskan bahwa pihak desa tidak tinggal diam atas keluhan masyarakat. Menurutnya, perbaikan jalan sudah diprogramkan untuk tahun depan, namun keterbatasan anggaran menjadi kendala utama.
“Kalau kita bicara Dana Desa dan APBD desa, memang ada keterbatasan. Perbaikan jalan ini sudah masuk program tahun depan, tapi kami harap pemerintah daerah juga bisa turun tangan membantu,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa pihak desa berkomitmen untuk mendengar aspirasi warga dan mencari solusi bersama.
“Kami paham betul kebutuhan masyarakat. Kalau anggaran desa mencukupi, pasti sudah kita kerjakan. Tapi realitanya, ada aturan dan keterbatasan yang harus dipatuhi. Kami tidak ingin asal kerja tapi menabrak regulasi,” tegas Basir.
Sementara itu, Sandi, Ketua Dankohti Pemuda Pancasila Kabupaten Maros sekaligus warga Bungung-Bungun, menilai pemerintah kabupaten harus segera turun langsung melihat kondisi di lapangan.
“Masyarakat tidak minta macam-macam, hanya butuh jalan yang layak. Kalau anggaran desa terbatas, kita akan kawal bersama agar pemerintah daerah dan pihak terkait tidak tutup mata,” ujar Sandi.
Ia menegaskan, “Jalan ini bukan sekadar fasilitas, tapi urat nadi ekonomi dan pendidikan warga di Bungung-Bungun. Jangan sampai ada kesan pemerintah kabupaten hanya diam. Masyarakat butuh kepastian dan tindakan nyata, bukan janji.”
Sandi menutup dengan komitmen bahwa dirinya bersama masyarakat akan terus mengawal persoalan ini hingga pemerintah daerah benar-benar memberi perhatian serius.
“Kami tidak akan berhenti bersuara sampai ada langkah nyata dari pemerintah kabupaten. Warga sudah cukup lama bersabar. Saatnya pemerintah turun tangan,” tegas Sandi.