Tanah Datar Masuk Masa Transisi Darurat, Bupati Eka Putra Sampaikan Hal Ini

Berita, Daerah549 Dilihat

Tanah Datar, Kuantanxpress.id – Setelah menerapkan masa tanggap darurat selama 28 hari pasca bencana banjir bandang dan galodo, Pemerintah Kabupaten Daerah Tanah Datar, memutuskan tidak memperpanjang masa tanggap darurat dan masuk ke masa transisi darurat.

Hal tersebut disampaikan oleh Bupati Tanah Datar, Eka Putra, saat rapat evaluasi penanganan bencana banjir bandang dan galodo, pada hari Jum’at, 8 Juni 2024 malam di Indojolito, Batusangkar.

“Setelah mempertimbangkan masukan dan pandangan berbagai pihak terkait, seperti Basarnas, BMKG, BNPB, BPBD dan lainnya, kita putuskan, kita beralih ke masa transisi darurat untuk setahun kedepan. Karena itu, seluruh instansi terkait segera untuk persiapkan seluruh administrasi dan dokumen yang diperlukan dalam masa transisi darurat ini”, ujarnya.

“Dalam masa ini, kita akan terus bekerja untuk merehab, merekonstruksi bahkan membangun seluruh prasarana umum yang rusak, seperti jembatan, irigasi, sekolah, jalan, rumah, lahan pertanian dan lainnya,” ungkap bupati.

Kemudian, Eka Putra menyampaikan ucapan dan ungkapan terima kasih kepada seluruh pihak, baik itu pemerintah pusat, provinsi, kabupaten dan kota lainnya, perantau, paguyuban, BUMN, BUMND, perguruan tinggi dan pihak lainnya, yang turut serta membantu langsung penanganan bencana, ataupun memberikan bantuan uang dan logistik.

“Alhamdulillah, perhatian semua pihak untuk penanganan bencana ini sungguh luar biasa, terima kasih, semoga dinilai ibadah oleh Allah SWT. Dan mari kita bangkit dan normal kembali,” sampainya.

Bupati Eka Putra juga menyampaikan ucapan terima kasih dan kebanggaan yang khusus, kepada ribuan personil satgas dan relawan, yang telah bekerja keras selama 28 hari pasca bencana.

“Saya menyampaikan terima kasih kepada ribuan personil, yang terdiri dari Basarnas, Marinir, TNI AD, Polisi, Relawan PMI, Satgas Bencana Nagari, Camat, Wali Nagari dan Tim Satgas yang telah maksimal bekerja siang malam tanpa kenal lelah,” ujarnya.

Terakhir, bupati menyampaikan terima kasih kepada pihak keluarga dan ahli waris korban yang masih hilang, karena telah mengikhlaskan sanak saudaranya. “Kepada pihak keluarga, terima kasih telah mengikhlaskan keluarganya, kita do’akan ditempatkan di tempat terbaik di sisi Allah SWT”, tukasnya.

Sementara itu Korlap Basarnas, Hendri, juga menyampaikan permohonan maaf karena selama 28 hari melaksanakan tugas penanganan bencana. “Setidaknya, sebanyak 4.500 personil yang terlibat dalam proses penanganan bencana dan pencarian korban, bahkan pencarian juga sampai ke wilayah tetangga, namun masih ada masyarakat yang belum ditemukan, kami mohon ma’af,” sampainya.

“Meskipun esok kita kembali ke kesatuan masing-masing, jika sekiranya kedepan masih butuh Basarnas, kami siap membantu dan menurunkan personil ke Tanah Datar”, ujar Hendri menambahkan. (Rahmania)