Desa Sukabaru Gelar Rembuk Stunting, Kolaborasi Berbagai Pihak untuk Percepatan Penanganan dan Pencegahan Stunting

Berita, Daerah65 Dilihat

Lampung Selatan | KX – Dalam upaya memperkuat sinergi lintas sektor untuk mencegah dan menangani stunting pada anak, Pemerintah Desa (Pemdes) Sukabaru menggelar pertemuan rembuk bersama Muspika Kecamatan Penengahan dan kader kesehatan, pendamping desa dan kader pembangunan manusia (KPM) pada Jum’at pagi (22/08/2025), bertempat di Balai Desa Sukabaru, Kecamatan Penengahan, Kabupaten Lampung Selatan.

Kegiatan ini bukan sekadar musyawarah biasa, namun merupakan forum diskusi dan koordinasi multisektor yang bertujuan menyatukan persepsi dan komitmen bersama dalam percepatan penurunan angka stunting di tingkat desa.

Pertemuan ini juga menjadi momentum untuk mengevaluasi intervensi yang sudah dilakukan, serta merancang atau merumuskan langkah-langkah konkret seperti penambahan sarana dan prasarana pendukung, penguatan posyandu, penambahan PMT, edukasi gizi ibu hamil dan menyusui, serta pelibatan tokoh masyarakat dan tokoh agama, lembaga desa, kader kesehatan serta kader pembangunan manusia (KPM) dalam sosialisasi stunting.

Melalui kegiatan ini, Desa Sukabaru menegaskan komitmennya dalam mendukung program nasional percepatan penurunan stunting secara terintegrasi dan berkelanjutan, guna mewujudkan Generasi Emas Indonesia tahun 2045.

Forum ini diikuti oleh Camat Penengahan Syaifulloh, S.Pd.,M.Pd, Kasi Ekobang Toharuddin, S.E, Ka.UPT Puskesmas Penengahan Rizal, Ka.UPT PU Kecamatan Penengahan Marjono, Penyuluh KB, ibu-ibu PKK, Ka.UPT TPH BUN Kecamatan Penengahan ibu Dian, Ketua BPD Hermoni, Kader Pembangunan Manusia (KPM), perangkat desa, Pendamping Desa, Haryono dan Pendamping Lokal Desa, Rihanal Jannah, Ketua RT, Kadus, kader Posyandu, serta bidan desa.

Dalam sambutannya, Kepala Desa (Jaro) Sukabaru, Abid Yusup menyampaikan bahwa stunting merupakan isu prioritas yang tidak bisa diselesaikan hanya oleh satu pihak. Diperlukan kerja sama antara pemerintah, tenaga kesehatan, tokoh masyarakat, dan seluruh elemen warga.

“Rembug stunting ini merupakan wadah menyampaikan data, strategi, serta aksi nyata yang perlu dilakukan bersama. Kita ingin semua anak-anak di Desa Sukabaru tumbuh sehat, cerdas, dan kuat,” ujar Jaro Abid Yusup.

Pada kesempatan tersebut, Jaro Abid Yusup menegaskan Pemerintah Desa Sukabaru berkomitmen untuk pencegahan dan percepatan penurunan stunting terhadap anak kurang gizi di wilayahnya. Komitmen ini diwujudkan melalui perencanaan aksi terpadu, penguatan sinergi antar lembaga, optimalisasi posyandu, dan pendampingan keluarga.

Isi pembahasan stunting dalam forum ini dibahas secara mendalam oleh Kepala UPT Puskesmas Penengahan Rizal, mulai dari pengertian stunting sebagai kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis, terutama dalam 1.000 hari pertama kehidupan.

Hingga menitikberatkan pada pencegahannya dimulai dari remaja (pemantauan kesehatan di Posyandu remaja). Kemudian edukasi kepada ibu hamil agar rutin memeriksakan diri ke posyandu ibu hamil. Lalu pembahasan menyentuh pentingnya pemberian ASI eksklusif, makanan pendamping ASI (MP-ASI) yang bergizi.

Serta peran aktif Posyandu dalam memantau tumbuh kembang anak. Selain itu, dibahas strategi penanganan stunting secara terintegrasi melalui edukasi keluarga, pendampingan ibu hamil, sanitasi lingkungan, dan koordinasi antara sektor kesehatan, pendidikan, dan pemberdayaan masyarakat.

Diakhir penyampaiannya, Kepala UPT Puskesmas Penengahan Rizal mengapresiasi capaian kinerja Pemerintah Desa Sukabaru bersama kader kesehatan di tahun 2025 ini, Desa Sukabaru zero stunting. Hal tersebut, sebagai bukti komitmen kepala desa berkolaborasi dengan kader-kader dalam upaya pencegahan dan penanganan yang tepat.

“Kita apresiasi capaian zero stunting di Desa Sukabaru. Hal ini membuktikan kolaborasi antara pemerintah desa dibawah kepemimpinan Pak Jaro Abid Yusup bersama kader kesehatan dan kader pembangunan manusia (KPM). Sebab di tahun sebelumnya terdapat 2 kasus. Namun di tahun 2025 ini nol stunting. Capaian ini harus dijaga dan ditingkatkan, ” pungkasnya.

Kegiatan ini diharapkan menjadi langkah awal menuju Desa Sukabaru yang bebas stunting selamanya dan lebih siap membangun sumber daya manusia yang unggul di masa depan.

Laporan : Alfiansyah. M

.