FSPBI Maros dan PWK KSN MAPAR Gelar Dialog Ketenagakerjaan: Bangun Ekosistem Ketenagakerjaan Berkeadilan di Kabupaten Maros

Daerah271 Dilihat

KuantanXpress.id, Maros – Forum Serikat Pekerja Buruh Indonesia (FSPBI) Maros bersama Perempuan Warga Keadilan Komite Serikat Nasional Maros Peduli Rakyat (PWK KSN MAPAR) sukses menggelar Dialog Ketenagakerjaan dengan tema “Membangun Ekosistem Ketenagakerjaan Berkeadilan di Kabupaten Maros”, Kamis (23/5). Kegiatan yang berlangsung di Maros ini dihadiri oleh Anggota Komisi II DPRD Kabupaten Maros, perwakilan Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Maros, BPJS Ketenagakerjaan Maros, Federasi Anggota KSN, serta sejumlah serikat buruh tingkat perusahaan.

Dalam sambutannya, Ketua Panitia Arwin menegaskan bahwa dialog ini bertujuan untuk menjaga stabilisasi ekosistem ketenagakerjaan agar dapat berjalan sesuai alur. “Dengan menjaga kolaborasi yang baik antar pihak dalam ekosistem ketenagakerjaan, kita bisa meminimalisir gesekan dan memperkuat hubungan industrial,” ujarnya.

Maros sebagai salah satu kabupaten strategis di Sulawesi Selatan memiliki berbagai sektor penopang ekonomi, mulai dari Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, kawasan pergudangan dan industri, pariwisata internasional, hingga pabrik semen. Namun, kompleksitas sektor ini juga menghadirkan berbagai tantangan serius dalam hal ketenagakerjaan.

Ketua FSPBI Maros yang juga menjadi narasumber dalam kegiatan ini, Akram Lallo, menyoroti bahwa permasalahan ketenagakerjaan di Maros sangat beragam. “Persoalan bukan hanya soal upah, jam kerja, atau lembur. Namun mencakup banyak hal sebelum, selama, dan setelah hubungan kerja berlangsung. Inilah yang perlu kita benahi secara menyeluruh,” jelasnya.

Mengungkap Dalang Polemik Perumahan Subsidi di Maros: Siapa yang Berada di Balik Layar?
Dialog ini berlangsung interaktif dengan sesi tanya jawab, di mana para peserta menyampaikan berbagai persoalan yang terjadi di lapangan dan ditanggapi secara konkret oleh para narasumber.


Anggota Komisi II DPRD Kabupaten Maros, Arie Anugrah, menegaskan komitmen pihak legislatif dalam mendukung upaya pembenahan sektor ketenagakerjaan. “Persoalan ketenagakerjaan selalu menjadi prioritas kami. Keterlibatan pekerja dan pengusaha adalah pondasi penting bagi pertumbuhan ekonomi daerah. Jangan ada lagi hak pekerja yang dikurangi, dan pengusaha harus taat aturan!” tegasnya dalam penutupan kegiatan.

Kemana Langkah Dewan Pendidikan Maros? Pungutan Sekolah Menggema
Penyelenggaraan Dialog Ketenagakerjaan ini diharapkan menjadi titik awal terbentuknya sinergi yang lebih kuat antara seluruh elemen ketenagakerjaan di Kabupaten Maros. Dengan komitmen bersama, ekosistem ketenagakerjaan yang berkeadilan bukan hanya impian, tetapi sebuah keniscayaan yang bisa diwujudkan.(*)