Hari Kedua Uji Coba Jalur Satu Arah di Padang Panjang, Warga dan Pedagang Beri Tanggapan Beragam

Berita, Peristiwa101 Dilihat

Padang Panjang (Sumbar) | Kuantan Xpress.id – Uji coba rekayasa lalu lintas dengan Sistem Satu Arah (SSA) di pusat Kota Padang Panjang memasuki hari kedua pada Kamis (10/4/2025). Meskipun baru diberlakukan sejak Rabu (9/4/2025), kebijakan ini sudah menuai beragam reaksi dari masyarakat, khususnya warga dan pedagang yang beraktivitas di sekitar Pasar Pusat.

Beberapa pedagang menyambut positif kebijakan ini terdampak pada meningkatnya jumlah pengunjung pasar. Salah satunya adalah pedagang topi, Haji Del, mengungkapkan bahwa sistem satu arah membuat arus kendaraan lebih ramai. Namun, ia juga menyoroti pentingnya ketersediaan lahan parkir yang memadai untuk mendukung kenyamanan pengunjung.

“Satu arah ini bagus, tapi harus dibarengi dengan solusi parkir. Kalau ada tempat parkir yang layak, pengunjung bisa lebih mudah berhenti dan berbelanja,” ujarnya.

Dampak positif juga dirasakan oleh pedagang jajanan, seperti Ibis, penjual “Paragede Jagung Anak Bujang”, yang mencatat adanya peningkatan penjualan sejak diberlakukannya SSA. Menurutnya, bertambahnya arus kendaraan di sekitar pasar membuat kawasan tersebut lebih ramai.

Di sisi lain, tidak semua pihak merasa diuntungkan. Sejumlah pengemudi ojek mengeluhkan sistem satu arah karena membuat mereka harus menempuh rute lebih jauh. Abah, salah satu tukang ojek di area pasar, menyebut bahwa kebijakan ini menyebabkan waktu tempuh lebih lama dan penggunaan bahan bakar meningkat.

“Harus mutar jauh, jadi tambah minyak, tambah waktu. Tapi kami belum bisa naikkan tarif karena kasihan sama penumpang,” jelasnya.

Menanggapi kondisi ini, jurnalis senior Padang Panjang, Syamsoedarman, menilai SSA sebagai langkah awal yang baik dalam menata lalu lintas kota. Namun, ia menekankan perlunya sosialisasi yang efektif dan penataan menyeluruh di kawasan pasar. Ia juga menyoroti keberadaan pedagang kaki lima (PKL) di trotoar serta posisi pangkalan ojek yang dianggap mengganggu ketertiban.

Menurutnya, Pemko Padang Panjang perlu meniru langkah Kota Bukittinggi yang memindahkan pangkalan ojek ke luar area pasar, serta mulai mempertimbangkan pembangunan gedung parkir bertingkat sebagai solusi jangka panjang.

“Sudah saatnya Padang Panjang berpikir untuk membangun gedung parkir dua lantai atau lebih, demi mendukung kenyamanan dan ketertiban kota,” tutupnya.

Laporan: Charles Nasution!