Kapolres Dumai Tinjau Embung Air di Dumai Timur dan Bukit Kapur, Antisipasi Karhutla Jelang Musim Kemarau

Polri90 Dilihat

DUMAI (Riau) | Kuantan Xpress.id – Dalam rangka menghadapi potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang rawan terjadi selama musim kemarau, Kapolres Dumai, AKBP Hardi Dinata H, S.I.K., M.M., melakukan pengecekan langsung terhadap sejumlah embung air dan kanal di dua kecamatan, yaitu Dumai Timur dan Bukit Kapur, pada Rabu (23/4/2025).

Kegiatan ini merupakan bagian dari langkah preventif Polres Dumai untuk memastikan ketersediaan dan kesiapan sumber daya air yang krusial dalam penanganan kebakaran di wilayah rawan.

“Kami ingin memastikan secara langsung bahwa sumber air di lapangan benar-benar tersedia dan dapat dimanfaatkan dalam kondisi darurat,” ujar AKBP Hardi Dinata saat meninjau lokasi di Bukit Kapur.

Dalam kunjungannya di Kecamatan Bukit Kapur, Kapolres juga menyambangi kantor Fire Danger Rating PT Arara Abadi untuk menerima pemaparan mengenai wilayah rawan karhutla dan mengevaluasi kesiapan peralatan pemadam seperti mesin dan selang. Ia menyatakan apresiasi terhadap kesiapan yang ada, namun tetap mengingatkan untuk selalu waspada.

“Kami cukup puas dengan kesiapan alat yang ditunjukkan, tapi tetap kami ingatkan untuk tidak lengah dan selalu siaga penuh,” katanya.

Selanjutnya, Kapolres Dumai memimpin pengecekan embung air di Kelurahan Tanjung Palas, Kecamatan Dumai Timur. Ia menyampaikan bahwa kondisi embung di wilayah tersebut terpantau baik, dengan volume air mencukupi untuk keperluan pemadaman apabila terjadi kebakaran.

“Embung-embung yang kita cek hari ini kondisinya bagus dan airnya cukup. Ini sangat membantu dalam respon cepat bila terjadi karhutla,” jelasnya.

Selain ketersediaan air, Kapolres juga memeriksa aksesibilitas lokasi embung, termasuk kemungkinan mobilisasi kendaraan pemadam.

“Kami pastikan lokasi ini dapat dijangkau dengan kendaraan roda dua maupun roda empat. Kecepatan penanganan sangat bergantung pada akses ini,” tambahnya.

Dalam pengecekan tersebut, sembilan titik embung di wilayah Dumai Timur ditinjau secara menyeluruh. Beberapa embung dinilai strategis dan cukup besar untuk menjadi cadangan air utama.

Kapolres juga menekankan pentingnya pemeliharaan berkelanjutan terhadap embung, serta mendorong peran aktif masyarakat dan perangkat kelurahan dalam menjaga kebersihan dan keberfungsian sumber air tersebut.

“Kita dorong masyarakat dan perangkat kelurahan agar menjaga kebersihan dan fungsionalitas embung ini. Airnya harus tetap bersih dan tidak tercemar,” tegasnya.

Peran Bhabinkamtibmas dan perangkat RT juga dianggap penting dalam pemantauan rutin terhadap kondisi embung, terutama terkait potensi kekeringan.

“Mereka harus aktif melakukan monitoring dan melaporkan jika ada indikasi kekeringan atau penurunan volume air,” imbuhnya.

Pengecekan ini, menurut Kapolres, bukan hanya kegiatan simbolis, melainkan bagian dari kesiapan nyata seluruh jajaran Polres Dumai dalam menghadapi ancaman karhutla dan dampak buruknya, seperti kabut asap.

“Ini bukan sekadar formalitas. Ini bentuk tanggung jawab kami dalam menjaga Kota Dumai dari bencana asap yang sangat merugikan,” tandasnya.

Ia juga mengungkapkan bahwa pengecekan embung merupakan bagian dari strategi penanggulangan karhutla yang telah disusun secara terstruktur, termasuk patroli rutin, penyuluhan, dan pemeriksaan sarana penanggulangan.

Menutup kegiatan tersebut, AKBP Hardi Dinata kembali menekankan pentingnya kerja sama lintas sektor.

“Kita tidak bisa kerja sendiri. Ini harus jadi kerja kolektif yang melibatkan semua unsur, mulai dari warga, aparat desa, hingga pelaku usaha,” pungkasnya.

Pewarta: Muhardi