Kapolsek Kuantan Mudik Bantah Hilangkan Barang Bukti untuk Lindungi Pelaku PETI yang Bacok Warga

Berita, Hukum52 Dilihat

KUANTAN MUDIK|KX — Kapolsek Kuantan Mudik IPTU Riduan Butar Butar membantah tudingan bahwa pihaknya menghilangkan barang bukti dan melindungi pelaku pembacokan dalam insiden yang terjadi di Desa Pebaun Hulu, Kecamatan Kuantan Mudik, Kabupaten Kuantan Singingi, Riau, pada Minggu (21/9/2025) lalu.

IPTU Riduan Butar Butar menjelaskan, jika ia telah memeriksa saksi dan korban.

Polsek juga telah memanggil terduga pelaku yang berinsial PJ.

“Tidak benar kami menghilangkan barang bukti dan tidak menanggapi laporan warga. Kami berusaha profesional dalam menjalanka tugas dan fungsi kami,” ujar IPTU Riduan Butar Butar, Rabu (8/10/2025).

IPTU Riduan Butar Butar pun meminta pelapor untuk bersabar.

Ia berjanji akan segera mengusut kasus tersebut hingga tuntas.

“Kami tentunya menjalankan tugas sesuai dengan SOP yang berlaku,” tegas IPTU Riduan.

Diberitakan beberapa media online, kasus ini mencuat setelah Aprisal, seorang pemilik lahan, menjadi korban pembacokan oleh pekerja Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) yang beroperasi di lahannya.

Terduga pelaku pembacokan diduga berinisial PJ, seorang pekerja dari aktivitas PETI yang disebut-sebut milik oknum polisi yang bertugas di Pekanbaru.

Adapun korbannya adalah Aprisal. Ia mengalami luka di jari tangannya akibat menangkis tebasan parang terduga pelaku PJ yang diarahkan kepadanya.

Ia langsung melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Kuantan Mudik dan meminta agar pelaku segera ditangkap dan diproses secara hukum.

Namun, hingga kini pelaku belum juga diamankan, hal itu memunculkan dugaan masyarakat bahwa ada upaya melindungi pelaku dan meredam perkara.

Bahkan ada tudingan bahwa sebilah parang yang menjadi barang bukti telah dihilangkan dari Polsek.bNamun tudingan itu dibantah Polsek Kuantan Mudik.

Peristiwa bermula ketika seorang warga bernama
Aprisal menegur penambang emas liar yang beroperasi di lahan miliknya.

Aprisal keberatan jika lahannya rusak karena aktivitas PETI itu.

Namun seorang yang diduga sebagai penambang tiba-tiba menghampirinya dan mengayunkan sebilah parang.

Belakangan diketahui penambang tersebut berinsial PJ.

Aprisal pun mengalami luka di jari tangannya karena menangkis tebasan parang pelaku.

“Diduga PETI tersebut milik seorang oknum polisi yang bertugas di Pekanbaru. Pekerja yang membacok inisial PJ,” ujar Aprisal.